Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga yang Tercebur Saat Hendak Buang Air di Jamban Apung di Setu Tangsel

Kompas.com - 16/03/2022, 15:47 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Haerudin (58), warga RT 002 RW 003 Jalan Cirompang di Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), bercerita bahwa pernah ada warga yang jatuh ke empang saat hendak buang air di jamban apung di dekat rumahnya.

Menurut Haerudin, hal tersebut dialami pendatang dari luar lokasi kediamannya yang sedang memancing di empang tersebut.

"Sekitar dua bulan lalu ada korban orang jauh yang lagi mancing di empang, terus mau BAK (buang air kecil) ke jamban terus jembatannya patah. Orangnya nyebur, jatuh, sampai sendalnya hilang enggak ketemu," ujarnya saat ditemui, Rabu (16/3/2022).

Devi (25), warga lainnya yang juga melihat peristiwa tersebut, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat ada lomba pemancingan di empang tersebut.

Baca juga: Masih Banyak Warga Gunakan Jamban Helikopter, Pemkot Tangsel Akan Bangun Fasilitas Sanitasi Komunal

 

Lokasi empang ikan dengan empang jamban bersebelahan, namun aliran airnya terpisah oleh jalan kecil.

"Iya pas lagi lomba. Dibantuin naiknya, dibantuin nyari sendal, basah setengah badan," ucapnya.

Menurutnya, warga yang melihat kejadian tersebut berusaha menahan tawa karena kasihan dengan korban yang tercebur.

"Kasihan kan sudah tua. Yang ngeliatin banyak yang pada mancing, ya mereka terpaksa nahan ketawa. Kayaknya sih orang jauh," jelas Devi.

Baca juga: Berbagai Sebutan Unik Jamban Apung, dari Helikopter, Becak, hingga Telepon Umum

Dulu, jamban apung lumrah digunakan oleh warga di wilayah tersebut untuk buang air. Namun, seiring berjalannya waktu, jamban apung mulai ditinggalkan.

Hanya saja, masih ada beberapa warga yang belum memiliki sistem sanitasi memadai kemudian menggunakan jamban apung tersebut untuk buang hajat.

Saat ini, tersisa satu jamban apung atau biasa juga disebut jamban helikopter di RT 002 Cirompang.

Jamban-jamban lainnya sudah roboh akibat kayu yang digunakan lapuk dimakan usia.

Baca juga: Wali Kota Sebut Ada 1.700 KK di Tangsel yang Masih Gunakan Jamban Helikopter

"Buat warga yang enggak punya WC dulu pada BAB di situ (jamban), terus yang terakhir roboh 2012, enggak ada lagi," tutur dia.

"Sempat lama enggak ada, terus dibikin lagi yang sekarang ini gantinya. Dibikin sama warga, sama yang lagi pada mancing. Di Kampung Cirompang cuma ada ini saja enggak ada lagi," lanjut Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com