BEKASI, KOMPAS.com - Air dan tanah di Situs Cagar Budaya Sumur Binong di Kampung Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, dianggap sakral.
Karenanya, air dan tanah di sana menjadi salah satu yang terpilih dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan menjadi bagian dari pembangunan ibu kota yang baru.
Penjaga Situs Sumur Binong, Madinah (32), mengaku tidak dapat menjelaskan sejarah sumur tersebut hingga menjadi tempat yang sakral.
"Kalau tentang sejarahnya, hampura (mohon maaf), saya enggak mau bicara ke sana, takut kesalahan, karena kan warga di sini tahunya sumur ini sudah sakral saja," kata Madinah, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Dianggap Sakral, Air dan Tanah Situs Cagar Budaya Sumur Binong di Bekasi Dibawa ke IKN Nusantara
Madinah menjelaskan bahwa dirinya menjadi keturunan keenam yang diberi kepercayaan untuk menjaga kesakralan air dan tanah Sumur Binong.
"(Saya) keturunan keenam, turun temurun saja, enggak cuma keluarga saja," katanya.
"Abah jaga sumur ini dari tahun 1960. Lalu tahun 2007, abah meninggal. Terus lanjut ke almarhum ibu. Ibu meninggal 2021, baru habis dari ibu, ke saya," lanjut Madinah.
Madinah menuturkan, karena kesakralannya, air di Sumur Binong dipercaya bisa langsung diminum masyarakat tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
Selain itu, ada beberapa orang yang meminta air sumur tersebut untuk digunakan sebagai media pengobatan.
"Kalau ada yang berobat, ambil airnya dari bawah. Ya, sekadar syariat, hakikat kan (tetap) Allah yang punya," tuturnya.
Baca juga: Tanah dari Kampung Akuarium, Harapan agar Pembangunan IKN Tak Memarginalkan Rakyat Kecil
Madinah mengatakan, meski Sumur Binong sudah menjadi salah satu situs cagar budaya yang berharga di Kota Bekasi, ia menolak pemugaran kawasan sumur.
Tujuannya demi tetap menjaga kesakralan Sumur Binong.
"Kalau pemugaran kami menolak, sampai prasastinya saja ditaruh di sana (di depan), pengin alamilah. Kalau jalanan, ya wajar (dipugar)," katanya.
"Alhamdulillah dalam waktu singkat, 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat dengan gerak cepat dan dengan semangat yang sangat baik, sudah berhasil mengirimkan air dan tanah (ke IKN). Tentu dipilih menurut kearifan lokal," ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (13/2/2022) lalu.
Salah satu dari 27 lokasi yang dipilih untuk diambil air dan tanahnya adalah Situs Budaya Sumur Binong.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Deded Kusmayadi mengatakan bahwa pihaknya mempunyai alasan memilih tanah dan air dari Sumur Binong.
"Jadi gini, sebelumnya kami dapat informasi bahwa setiap kota/kabupaten itu mengirimkan air dari sumber mata air yang dikeramatkan beserta tanahnya. Jadi saya mengambil dari Sumur Binong," kata Deded.
Setelah mengambilnya, Deded kemudian menyerahkan air dan tanah itu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Deded menjelaskan bahwa pihaknya menyerahkan satu botol air dari sumber mata air Sumur Binong dan satu kilogram tanah dari kawasan Sumur Binong untuk kemudian digunakan dalam pembangunan IKN Nusantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.