Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Untung Rugi Tarif Integrasi Transportasi Jak Lingko yang Akan Diputuskan Bulan Ini...

Kompas.com - 17/03/2022, 09:37 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Warga jadi bisa lebih memperkirakan kapan harus keluar rumah saat hendak melakukan perjalanan.

Tarif terintegrasi juga diharapkan mampu menambah minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.

BUMD merugi di tahap awal

Tarif integrasi yang lebih murah akan menyebabkan tiga badan usaha milik daerah (BUMD) yang akan menerapkan tarif tersebut merugi di awal.

Ketiga BUMD itu yakni PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, dan PT Transjakarta.

Syafrin menjelaskan simulasi kerugian tersebut dengan menjabarkan pendapatan perusahaan tiga tahun terakhir.

Pada 2019, total pendapatan tiga perusahaan pelat merah DKI Jakarta itu mencapai Rp 859 miliar. Namun, jika saat itu diterapkan tarif integrasi, pendapatan mereka akan minus Rp 14 miliar.

Baca juga: Fakta Gudang Minyak Goreng Wasilah 212 Disegel, Tak Berizin dan Disebut Milik Keluarga Anggota DPRD Jabar

Kemudian, tahun 2020, tiga BUMD DKI mencatat pendapatan Rp 380 miliar, tetapi apabila saat itu menerapkan tarif integrasi, mereka akan rugi Rp 6 miliar.

Tahun lalu, MRT, LRT, dan Transjakarta membukukan pendapatan dari tiket sebesar Rp 292 miliar. Jika tahun lalu diterapkan tarif terintegrasi, pendapatan akan minus Rp 4 miliar.

Namun Syafrin optimistis, kerugian tersebut bisa diatasi dengan subsidi untuk transportasi (public service obligation/PSO) di Jakarta yang jauh lebih tinggi, yakni Rp 3 triliun lebih.

Sisi positif lainnya, tarif integrasi diperkirakan mampu meningkatkan jumlah penumpang sebesar 0,1 persen apabila segera diterapkan.

Dengan kenaikan jumlah penumpang, pendapatan yang minus di tahap awal dan bergerak ke angka positif.

Subsidi dikhawatirkan salah sasaran

Kekhawatiran atas sistem tarif integrasi datang dari DPRD DKI Jakarta yang menilai subsidi senilai Rp 3 triliun lebih berpotensi salah sasaran.

Pasalnya, transportasi di Jakarta tak seluruhnya dinikmati warga Jakarta, tetapi juga dinikmati oleh warga di sekitar Jabodetabek.

"Artinya jika nilai PSO itu didanai oleh APBD, karena arusnya yang terbesar nanti (orang-orang) dari Jabodetabek," kata anggota Komisi B Manuara Siahaan, Rabu.

Baca juga: 5 Remaja di Bekasi Tantang Maut dengan Coba Tabrakkan Diri ke Truk, Dalihnya Ingin Menumpang untuk Pulang

Dia meminta Dishub DKI Jakarta memaparkan data untuk memastikan penerima manfaat subsidi transportasi dengan tarif integrasi adalah warga Jakarta.

Hal senada disampaikan anggota Komisi B lainnya, Gilbert Simanjuntak. Politikus PDI-P ini menilai subsidi triliunan rupiah justru akan dinikmati oleh warga non-DKI.

Menurut Gilbert, angka Rp 3 triliun bukan angka yang kecil dan bisa dialihkan untuk pembangunan rumah susun yang menjadi kebutuhan utama warga Jakarta.

"Ini bukan bilangan kecil, Rp 3 triliun itu saya bisa membangun beberapa rumah susun di Jakarta," kata Gilbert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com