JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan penjelasan terkait super immunity atau imunitas super yang mungkin sudah terbentuk di beberapa masyarakat Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, super immunity merupakan antibodi yang lebih kuat dibandingkan dengan vaksin booster.
"Beberapa memberi istilah super imun, konsepnya seperti itu karena prinsipnya kan antibodi akibat riwayat sakit (pernah terpapar Covid-19) itu dianggap lebih tinggi dan lebih bertahan (lama)," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Dinkes DKI: Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Penting untuk Kembalikan Imunitas Tubuh
Dwi mengatakan, super immunity bisa terbentuk apabila seseorang sudah menjalani vaksinasi lengkap dan terpapar Covid-19 varian omicron.
Bencana sekaligus menjadi berkah, banyak masyarakat Jakarta yang terpapar Omicron yang selamat karena menjalani vaksinasi dosis kedua dan mendapat antibodi alami yang disebut super imun.
"Karena juga ada riwayat infeksi yang cukup tinggi pada populasi kita," ucap Dwi.
Namun, bukan berarti sengaja terpapar Covid-19 varian Omicron adalah jalan pintas untuk mendapat kekebalan tubuh.
Dia mengatakan, vaksinasi booster tetap diperlukan karena menyuntikkan dosis ketiga adalah cara paling aman agar antibodi bisa lebih kuat tanpa harus melalui infeksi virus.
Baca juga: Dinkes DKI: 1.714.521 Orang Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Jakarta
"Kita kan berusaha untuk tidak pernah sakit dong, sehingga orang menciptakan vaksin supaya bisa menciptakan antibodi tapi enggak pakai jalur sakit," kata Dwi.
Terutama untuk mereka yang memiliki risiko tinggi ketika terpapar Covid-19 seperti lansia dan orang penderita komorbid.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Dwi, terdapat 1.477 pasien terpapar Covid-19 sejak varian Omicron merebak.
Dari jumlah tersebut, ada 36 persen pasien yang sudah menjalani vaksinasi lengkap dosis kedua, tetapi meninggal karena komplikasi akibat komorbid mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.