JAKARTA, KOMPAS.com - Langka dan mahalnya harga minyak goreng membuat sejumlah pelaku usaha kecil kebingungan. Di satu sisi, mereka harus tetap mencari dan membeli minyak goreng dengan stok yang terbatas dan harga mahal.
Namun di sisi lain, mereka juga tak bisa begitu saja menaikkan harga jual dagangannya karena bisa membuat pembeli kabur.
Azizah (30) seorang ibu rumah tangga dan juga pengusaha katering kecil mengaku berat untuk membeli minyak goreng yang saat ini berada di kisaran harga sekitar Rp 50.000 per 2 liter.
"Bingung, mau naikin harga takut enggak ada yang beli, enggak dinaikin untungnya tipis banget," kata Azizah kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Kebijakan HET Minyak Goreng Dicabut, Warga Kecewa Cuma Kebagian Sekali Minyak Murah
Azizah juga mengaku heran dengan keberadaan minyak goreng. Pada Rabu (16/3/2022) siang, ia sempat mencari minyak goreng ke pasar swalayan, tetapi stoknya kosong.
Kemudian, pada sore hari setelah pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET), minyak dengan merek-merek terkenal langsung tersedia kembali di swalayan dekat kediamannya di Jatiasih, Bekasi.
Namun harganya sudah jauh melambung tinggi. Sebelumnya, HET minyak goreng kemasan ditetapkan Rp 14.000 per liter.
"Enggak masuk akal, siang saya cari enggak ada (minyak goreng) sore pas pengumuman harga (HET) dicabut langsung baris rapi itu minyak (di etalase)," ujar dia.
Baca juga: Minyak Goreng Kembali Beredar, Warga Terpaksa Beli meski Harga Melonjak Drastis
Asmarina, penjual ayam penyet di Koja, Jakarta Utara, juga mengaku kesulitan akibat kelangkaan minyak goreng yang terjadi selama ini.
"Sangat menyusahkan. Saya kan jualan jadi minyaknya itu nyarinya susah. Kalau ada barangnya enggak apa-apa, barangnya enggak ada," ujar dia, Kamis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.