Wagub DKI: BOR RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta 21 Persen, ICU 31 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta pada Kamis (17/3/2022) ada di angka 21 persen.

Angka ini mengalami penurunan setelah beberapa hari sebelumnya BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 ada di angka 23 persen.

"Soal BOR rumah sakit ini, dari 5.810 terpasang, terpakai 1.236 atau 21 persen. ICU 920 terpasang, terpakai 281 atau 31 persen," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Meski BOR mengalami penurunan, Riza tetap meminta masyarakat DKI Jakarta untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19.

Baca juga: ART Tampar hingga Seret Anak Majikan di Cengkareng, Terungkap dari Rekaman CCTV Komplek

Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Kami minta masyarakat tetap waspada, apalagi yang komorbid," ujar Riza.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.583 pada Kamis ini.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Ibu Kota kini saat ini berjumlah 1.224.167, terhitung sejak Maret 2020.

"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan varian Omicron yang kini meningkat di Jakarta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Satu dari Dua ART yang Tampar hingga Seret Balita di Cengkareng Melarikan Diri ke Lampung

Kasus aktif adalah orang yang positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan di rumah sakit.

Dari total kasus positif yang ada saat ini, sebanyak 1.193.225 di antaranya dinyatakan sembuh.

Sementara itu, sebanyak 15.043 orang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.

Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,1 persen.

"WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," ujar dia.