KOMPAS.com - Kemajuan teknologi dan energi yang terbarukan membuat transportasi umum di Jakarta semakin canggih.
Meski begitu kita tidak boleh lupa bahwa sebelumnya terdapat berbagai transportasi tradisional yang pernah sangat berjasa di DKI Jakarta.
Jika di era ini fitur transportasi umum bisa dilakukan secara online, beda dengan jaman dulu. Dahulu, masyarakat yang ingin naik transportasi umum harus berjalan kaki dahulu ke pangkalan.
Angkutan umum jaman dulu terkenal dengan harga ongkos yang murah. Namun sayangnya, jarak jangkauannya masih terbatas.
Seiring berjalannya waktu, beberapa transportasi umum jaman dahulu ini mengalami modernisasi dan membuat moda transportasi yang lama berhenti beroperasi karena sepinya penumpang.
Moda transportasi yang satu ini cukup banyak menjamur di zaman dahulu. Menurut sejarawan Susan Abeyasekere dalam bukunya Jakarta: A History (1987), terdapat 92.650 becak yang terdaftar di Jakarta pada tahun 1970.
Angka tersebut belum ditambah dengan jumlah becak yang tidak terdaftar. Meski banyak pesaing namun para pengayuh becak tetap saja tidak pernah sepi penumpang.
Becak merupakan kendaraan sepeda beroda tiga dengan dikendarai oleh satu orang pengayuh. Kapasitas penumpangnya maksimal 2 orang untuk satu becak.
Kendaraan ini tentunya tidak memerlukan energi. Hanya butuh tenaga manusia. Oleh karena itu becak termasuk kendaraan yang ramah lingkungan.
Sayangnya becak sudah mulai dilarang beroperasi di Ibu Kota setelah ditetapkannya peraturan melalui Perda Nomor 11 tahun 1988. Hal ini karena faktor kemacetan yang dibuatnya. Namun terdapat alasan lain yaitu dianggap mengeksploitasi manusia.
Baca juga: Kapasitas Transportasi Umum Kembali 100 Persen, Wagub DKI Minta Warga Tetap Disiplin Prokes
Helicak merupakan kendaraan sejenis becak namun dimodifikasi dengan sepeda motor. Dinamakan helicak karena bentuknya yang menyerupai helikopter dan becak.
Helicak pertama kali diluncurkan di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin pada Maret 1971. Kehadiran helicak sempat menggantikan becak yang kala itu mulai timbul pelarangannya.
Mesin dan bodi utama kendaraan ini adalah skuter Lambretta yang didatangkan dari Italia. Kapasitas penumpangnya juga berisi maksimal dua orang.
Meski begitu, Pemda DKI akhirnya juga melarang Helicak untuk beroperasi pada tahun 1987. Alasannya karena faktor keselamatan mengingat rawan kecelakaan.
Ingat dengan film Si Doel di layar kaca? Di serial tersebut ada oplet terkenal yang dikendarai oleh Doel dan Mandra.
Keberadaan oplet kala itu sempat menarik minat penumpang. Selain karena muatannya banyak, waktu tempuh oplet juga lebih cepat.