Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 2 ART yang Digaji untuk Mengasuh Malah Tampar, Cubit, dan Seret Anak Majikan di Cengkareng...

Kompas.com - 18/03/2022, 08:39 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VE, warga Cengkareng, tidak pernah menyangka bahwa dua asisten rumah tangga (ART) yang ia pekerjakan untuk mengasuh anak-anaknya, justru memperlakukan buah hatinya dengan kasar.

Dua ART yang berasal dari Lampung itu baru ia pekerjakan 1,5 bulan dan 6 bulan lalu.

Menurut VE, perilaku kedua pelaku terlihat normal. Anak-anaknya pun terlihat baik-baik saja.

"ART selama ini enggak nunjukin gelagat ke anak saya. Mereka selama di sini tidak pernah bentak," kata VE kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: ART Tampar hingga Seret Anak Majikan di Cengkareng, Terungkap dari Rekaman CCTV Komplek

Namun, ia menyadari ada keanehan di tubuh anaknya yang berusia tiga tahun. Saat itu dia melihat ada memar di wajahnya.

"Tapi kata ART saya dia habis lari-larian, jadi wajahnya merah. Tapi pas ditanya, anak saya cuma bisa nangis saja," ujar VE.

Hingga kemudian, seorang tetangga memperlihatkan rekaman kamera CCTV di lingkungan kompleks yang belum lama ia huni itu.

"Tahunya dari warga sekitar, pagi itu tetangga lalu-lalang, nengokin keadaan rumah saya, lalu dikasih tahu video anak saya, lalu RT RW datang," kata VE.

Baca juga: Satu dari Dua ART yang Tampar hingga Seret Balita di Cengkareng Melarikan Diri ke Lampung

Dari rekaman kamera CCTV itu, ia melihat anak-anaknya kerap diperlakukan kasar oleh kedua ART tersebut.

Dalam rekaman tersebut, kedua ART dengan jelas menganiaya korban dengan menampar, mencubit, dan menyeret anak-anaknya.

VE mengatakan anak-anaknya saat ini mengalami luka memar dan trauma.

"Anak-anak tidak luka, cuma memar dan trauma ya," kata VE.

Seorang pelaku kabur

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, kejadian ini ditindaklanjuti berawal dari laporan petugas sekuriti kompleks tersebut.

Pihaknya pun menjemput pelaku.

Salah satu pelaku sudah berhasil ditangkap, sedangkan satu pelaku lainnya melarikan diri.

"Kami tindak lanjuti seorang ART terduga pelaku dan kami kejar pelaku lainnya yang sudah pulang ke Lampung. Kami kirim tim untuk penjemputan," kata Ardhie.

Baca juga: Temukan Memar di Pipi Anak, Ibu Korban Penganiayaan: Kata ART Habis Lari-larian

Berdasarkan pemeriksaan sementara, lanjut Ardhie, pelaku sudah beberapa kali menganiaya anak majikannya.

"Saat ditanya, pelaku mengaku sudah beberapa kali melakukan penganiayaan," kata Ardhie.

Ardhie menyebutkan, saat ini pihaknya tengah berupaya menjemput seorang ART yang berada di Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com