Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tunjuk Sudirman Said sebagai Komisaris Utama Transjakarta, Banyak Pekerjaan Rumah Menanti

Kompas.com - 21/03/2022, 08:37 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi diangkat menjadi komisaris utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada Jumat (18/3/2022).

Pengangkatan Sudirman Said tersebut terjadi saat Transjakarta sedang disoroti banyak pihak karena terlibat dalam berbagai kecelakaan. Sudirman yang memiliki banyak pengalaman kepemimpinan kemudian diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang wajib diselesaikan di Transjakarta. Hal-hal yang membutuhkan perhatian lebih," kata Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra, Minggu (20/3/2022).

Sejumlah hal yang harus diperhatikan Sudirman Said sebagai komisaris utama Transjakarta adalah mengenai jarak antarmoda yang masih terlalu jauh, waktu tunggu yang lama, serta masalah keselamatan Transjakarta.

Di tahun 2021, tingkat kecelakaan Transjakarta termasuk tinggi dan mengkhawatirkan, dengan total 508 kasus.

Baca juga: Saat Komut Transjakarta Sudirman Said Tak Punya Rekam Jejak di Bidang Transportasi, tapi Dekat dengan Anies…

"Yang mana artinya ada sekitar 42 kecelakaan per bulan," ujar dia.

Oleh karena itu, Anggara meminta Sudirman Said dapat segera mendorong pemberlakuan 15 safety action plan berdasarkan hasil audit Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tahun lalu.

Di antara rencana aksi tersebut adalah pemeriksaan kesehatan atau medical check up untuk pengemudi Transjakarta, serta pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) fit to work bagi pengemudi secara berkala.

Anggara pun berharap Sudirman Said dapat segera membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin di Transjakarta dengan melakukan perubahan yang terukur.

Kecelakaan masih kerap terjadi di tahun 2022

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencatat ada 17 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus transjakarta sejak Januari hingga 14 Maret 2022.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, terdapat lima kecelakaan pada Januari dan tujuh kecelakaan pada Februari.

Baca juga: Dukung Keputusan Anies, PSI Yakin Sudirman Said Mampu Benahi Transjakarta

"Dari tanggal 1 sampai 14 Maret 2022 itu ada lima kecelakaan. Sehingga total 17 kecelakaan yang melibatkan Transjakarta," ujar Sambodo, kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).

Menurut Sambodo, sebanyak enam kecelakaan disebabkan oleh kelalaian sopir bus transjakarta. Sedangkan sisanya diduga diakibatkan karena kelalaian pengendara lain.

"Dari 17 kasus, enam kasus laka lantas yang patut diduga penyebabnya adalah driver Transjakarta. Sisanya, yaitu 11 kasus, justru kelalaian ada dari pengendara lain," ungkap Sambodo.

Atas dasar itu, Polda Metro Jaya akan mengevaluasi titik rawan kecelakaan bus transjakarta.

Selain itu, kepolisian juga akan mengevaluasi pihak manajemen Transjakarta terkait banyaknya kecelakaan.

"Dari 17 ini akan kami evaluasi di titik mana yang rawan, termasuk juga kami evaluasi dari sisi manajemen Transjakarta," pungkasnya.

Bentuk bus academy

Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan membuat sekolah pengemudi untuk bus transjakarta atau bus academy.

"Harapannya apa? Semua pengemudi, terutama yang ada di Transjakarta, mengikuti sekolah tersebut baru setelah itu bisa eligible untuk mengemudikan Transjakarta," kata Yana di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, F-PSI DPRD DKI Minta Sudirman Said Segera Laksanakan 15 Safety Action Plan

Yana mengatakan, ukuran bus transjakarta sangat besar sehingga diperlukan keahlian khusus untuk bisa mengemudikannya.

Meski saat ini para pengemudi sudah memenuhi SOP yang diawasi operator, mereka tetap memerlukan pendidikan kembali.

"Tapi, semua kan harus ada standarnya ya. Standarnya seperti apa. Dengan adanya SOP dan bus academy nanti, itu standarnya akan aman," ujar dia.

Pembuatan sekolah pengemudi itu juga merupakan bagian dari rekomendasi KNKT, merespons maraknya kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya memberikan rekomendasi kepada PT TransJakarta untuk membantu mengurangi kecelakaan yang terjadi.

KNKT juga merekomendasikan adanya penambahan struktur dalam PT TransJakarta yang khusus mengelola manajemen risiko di perusahaan pengadaan jasa transportasi tersebut.

"Perlu ada penambahan satu struktur lagi yaitu satu departemen yang khusus memiliki tugas dan fungsi mengelola manajemen risiko serta memberikan jaminan keselamatan," kata Pelaksana Tugas Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan sebelumnya.

Baca juga: Penunjukan Sudirman Said sebagai Komut Transjakarta Dinilai karena Kedekatan dengan Anies

Menurut Wildan, struktur tersebut saat ini sudah ada, tetapi masih terlalu kecil sehingga perlu ditingkatkan paling tidak sama dengan direktorat.

Direktorat tersebut berada di bawah direktur utama dan dipimpin lagi oleh seorang direktur.

KNKT bersama manajemen PT TransJakarta juga telah melakukan pemetaan terhadap 13 lintasan bus rapid transit (BRT) transjakarta.

Dari pemetaan tersebut, ditemukan hazard atau bahaya dalam lintasan. Untuk itu, perlu dilakukan pemetaan yang lebih komprehensif dan lebih luas.

Sementara itu, terkait performa pengemudi, KNKT merekomendasikan perlunya standar kompetensi kerja nasional (SKKNI).

Mengenai kompetensi pengemudi pada tahun 2022, PT TransJakarta akan membuat sebuah akademi untuk pengemudi.

"Di mana direncanakan dibuat suatu mekanisme pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan pengemudi yang memiliki tiga ring kompetensi," kata Wildan.

"Yaitu terkait dengan knowledge, skill serta attitude, diharapkan mulai tahun 2022 akan segera dibangun akademi untuk menciptakan para pengemudi yang profesional," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com