Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Polisi Ubrak-abrik Sarang Narkoba di Kampung Ambon, Bahari, dan Boncos...

Kompas.com - 21/03/2022, 09:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah permukiman di Jakarta yang kerap dikenal sebagai lokasi peredaran narkoba sedang dalam sorotan akhir-akhir ini.

Kampung-kampung yang sejak lama populer sebagai tempat transaksi para pengguna hingga bandar-bandar narkoba itu masih terus diupayakan untuk dibersihkan.

Polisi masih rutin melakukan penggerebekan demi memberantas akar-akar jaringan narkoba yang masih belum juga tercabut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti dan memerintahkan Kapolsek beserta jajarannya untuk membersihkan praktik peredaran narkoba di tiga permukiman rawan peredaran narkoba.

Baca juga: Sudah Dirobohkan, Hotel 10.000 Tempat Nyabu di Kampung Boncos Berdiri Lagi

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (15/3/2022), ia menyoroti tiga wilayah, yakni Kampung Bahari, Kampung Boncos, dan Kampung Ambon.

Fadil berharap, peredaran narkotika di ketiga kampung itu dapat dibersihkan.

"Jangan sampai muncul kampung-kampung narkoba baru. Kalau saya agak tegas dan agak keras bicaranya, ini cara saya mencintai anggota saya, memberi motivasi kepada Anda," kata dia dalam unggahan tersebut.

Lebih lanjut, Fadil berharap upaya Polda Metro Jaya untuk membentuk Kampung Tangguh Bebas Narkoba dapat segera terwujud.

Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara

Sebelum Fadil menggunggah konten tersebut, pada Rabu (9/3/2022), Polda Metro Jaya menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 03.00 WIB.

Dengan 700 personel gabungan, 26 orang ditangkap dalam penggerebekan tersebut.

"Kekuatan pengamanan tadi pagi yang dipimpin Kapolres 700 personel unsur gabungan TNI-Polri dan pemda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat itu.

Baca juga: Peringatan Keras Kapolda Metro Jaya kepada Bandar Narkoba di Kampung Bahari: Angkat Kaki atau Saya Sikat!

26 orang itu diduga pengedar hingga pengguna narkoba dari berbagai usia.

Di sana, petugas juga mendapati barang bukti 350 gram narkoba jenis sabu dan 1.500 butir pil ekstasi. Ditemukan pula ganja sintetis, senjata tajam, dan uang tunai Rp 35 juta yang diduga hasil tindak pidana narkotika.

"Termasuk berbagai peralatan komunikasi elektronik yang kami amankan di TKP, kemudian peralatan narkotika siap pakai. Ada beberapa paket dikemas kecil sekali," kata Zulpan.

Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat

Keesokan harinya, Kamis (10/3/2022), giliran Polsek Palmerah melakukan penggerebekan serupa di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Dalam penggerebekan itu, polisi belum berhasil mengamankan bandar maupun pengedar narkoba yang bermain di sana.

Saat itu, petugas menangkap lima orang pengguna narkoba. Mereka diamankan pada saat menggunakan narkoba atau pun kedapatan memiliki narkoba saat penggeledahan.

"Kami sudah mengamankan lima orang pengguna. Untuk pengedarnya belum saat ini, akan kami kembangkan lagi," kata Kapolsek Palmerah Kompol Dodi saat itu.

Baca juga: Kampung Ambon Langsung Digerebek Polsek Cengkareng Usai Disorot Kapolda Metro

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa klip sabu dengan harga Rp 150.000 per paket dan cangklong untuk mengisap sabu yang disewa oleh para pengguna.

Saat itu, polisi juga merobohkan sejumlah bangunan non-permanen bernama Hotel 10.000 yang biasa digunakan pengguna untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Sepekan kemudian, Kampung Boncos kembali jadi target penggerebekan polisi. Pada Jumat (18/3/2022), giliran Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat yang bergerak.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap tujuh orang terduga pelaku jaringan narkoba.

"Ada tujuh orang diamankan, dengan rincian enam orang laki-laki dan seorang perempuan," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Danang Setiyo saat dikonfirmasi, Sabtu (19/3/2022).

Baca juga: Kapolda Metro Jaya ke Bandar Narkoba: Angkat Kaki dari Kampung Bahari atau Saya Sikat!

Dalam penggeledahan kali ini, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti berupa lima paket narkotika jenis sabu siap edar dengan berat bruto 12,79 gram, alat isap sabu, empat buah ponsel, dan beberapa pak plastik klip sabu.

Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat

Satu lagi kampung yang juga terkenal sebagai kampung narkoba, yaitu Kampung Ambon berada di Kompleks Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.

Pada Kamis (17/3/2022) malam, penggerebekan dilakukan Polsek Cengkareng dan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Dalam penggerebekan itu, tujuh orang diamankan.

"Dari hasil operasi tersebut sedikitnya kami mengamankan tujuh orang yang diduga sebagai bandar atau pengedar narkoba," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo saat dikonfirmasi, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Jeritan Emak-emak hingga Pedagang Warteg Saat Harga Minyak Goreng Melejit...

Selain menangkap tujuh orang terduga pengedar, polisi juga mengamankan paket narkoba jenis sabu.

"Kami turut mengamankan paket klip narkoba jenis sabu siap edar dengan berat bruto 0,40 gram," kata Ardhie.

Kemudian, polisi mengamankan barang bukti berupa ponsel yang berisi percakapan transaksi narkoba. Dari sana, polisi juga menggerebek sebuah kamar kos dan menemukan sejumlah alat isap sabu.

Kelihaian pelaku hindari polisi

Kesulitan memberantas peredaran narkoba di kampung-kampung tersebut dinilai salah satunya lantaran kelihaian para pelaku jaringan tersebut dalam melarikan diri, baik itu pengguna, pembeli, pengedar, maupun bandar.

Berdasarkan hasil penyelidikan di Kampung Bahari, kata Zulpan, para pelaku menggunakan isyarat petasan untuk menghindari polisi saat bertransaksi dan mengedarkan narkoba.

Caranya, petasan dinyalakan sebagai tanda ketika ada polisi yang datang ke kawasan Kampung Bahari.

"Ada kode yang mereka gunakan, di antaranya yaitu petasan. Mereka nyalakan petasan apabila ada gangguan dari petugas, akan dinyalakan," kata Zulpan.

Baca juga: Anies Tunjuk Sudirman Said sebagai Komisaris Utama Transjakarta, Banyak Pekerjaan Rumah Menanti

Para pengedar hingga pengguna narkoba akan langsung tiarap dan bersembunyi jika mendengar suara petasan tersebut.

Selain itu, para pelaku juga memasang kamera pengawas atau CCTV di setiap gang untuk memantau pergerakan orang dan kedatangan polisi.

"Mereka pasang di tempat ketinggian. Ini kan ada gang-gangnya di tempat mereka berjualan narkotika," jelas Zulpan.

Sementara di Kampung Boncos, menurut Dodi, kedatangan polisi mudah tercium oleh jaringan narkoba lantaran penyampaian informasi yang cepat.

Baca juga: Babak Baru Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut: Haris Azhar-Fatia Jadi Tersangka dan Diperiksa Senin Ini...

Saat polisi datang, jaringan itu menggunakan kode "penyakit" yang merujuk pada kedatangan polisi.

"Kodenya penyakit. Jadi kalau kita datang itu dibilangnya ada penyakit, 'Awas ada penyakit, awas penyakit', gitu kodenya," kata Dodi.

Dodi menjelaskan, kode "penyakit" diteriakkan sejak polisi pertama kali terlihat di kawasan kampung tersebut, meskipun jaraknya cukup jauh.

"Jadi kalau kami ke sana pasti sudah bocor. Misalnya kami tiba parkir mobil, itu sudah ketahuan. Banyak antek-anteknya di situ. Jadi kami parkir di depan, mau ke belakang mereka sudah tahu, jadi pada kabur," kata Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com