JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan semi permanen alias bedeng-bedeng di pinggir rel dekat Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan segera dibongkar.
Warga sudah diberi tenggat waktu oleh PT Kereta Api Indonesia selama 250 hari untuk mencari tempat tinggal lain.
Hal itu disampaikan oleh Wati, salah satu warga penghuni bedeng yang baru saja mengikuti rapat dengan PT KAI.
"Tadi kami kan baru pulang rapat. Katanya 250 hari lagi, berarti enggak sampai 10 bulan lagi kan?" ucap Wati dilansir Tribun Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Wati dan warga lainnya yang terdiri dari ratusan KK kini masih memilih bertahan di sepanjang rel karena sudah tak punya tempat tinggal lain. Mereka adalah warga kampung bayam yang tergusur akibat pembangunan proyek JIS.
Pantauan di lokasi, bedeng-bedeng yang ditinggali warga tersebut telah diberi nomor jelang nantinya akan dibongkar.
Wati mengatakan, penomoran bangunan semi permanen di sana sudah dilakukan sekitar sebulan yang lalu.
"Nomor itu kan dari sana (pihak terkait), enggak jelas itu mah. Nah itu katanya sudah datang surat dari PJKA (PT KAI), supaya digusur," ujar dia.
Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Level 2 Jabodetabek, 22 Maret-4 April
Wati juga menyatakan, sampai saat ini warga masih menunggu kejelasan terkait ganti rugi.
PT KAI sebelumnya memang telah menyampaikan rencana penggusuran bangunan semi permanen di pinggir rel itu.
"Akan dilakukan penertiban, saat ini kita masih proses pendataan bersama dengan Pemkot, Pol-PP dan DJKA," ujar Kepala Humas Daop 1 PT Kereta Api Indonesia (Persero), Eva Chairunisa, 18 Januari lalu.
Belum diketahui pasti kapan penertiban akan dilangsungkan. Menurut Eva, penertiban dilakukan demi menjaga keamanan warga dan ketertiban lingkungan stadion bertaraf internasional tersebut.
Baca juga: Masih Berlaku, Ini 13 Ruas Jalan Jakarta yang Kena Ganjil Genap
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana proyek JIS sebelumnya mengklaim warga yang tinggal di bantaran rel itu bukan warga Kampung Bayam yang tergusur karena proyek stadion.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo mengatakan, warga Kampung Bayam yang tergusur sudah ditangani dan menjalani proses permukiman kembali. Jumlahnya sebanyak 642 kepala keluarga (KK).
"Ini warga luar yang masuk ke sana dan seolah-olah bagian dari Kampung Bayam," ujar Nadia.
Baca juga: Jakpro Klaim Warga yang Tinggal di Pinggir Rel Dekat JIS Bukan Korban Gusuran dari Kampung Bayam