JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 6.000 karyawan dan pramudi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).
Plt Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris mengatakan, hal itu dilakukan untuk memenuhi aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
"Transjakarta akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada seluruh karyawan termasuk para pramudi (sopir)," ucap Betris, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Marak Kecelakaan akibat Kelalaian Sopir, PT Transjakarta Akan Buat Bus Academy
Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara bertahap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.
Karyawan dan pramudi akan menjalani tes urine tes darah, kadar gula darah, kolestrol, asam urat, elektrokardiogram hingga rontgen.
"Melalui MCU diharapkan seluruh karyawan kami dapat mengetahui status kesehatan dan bisa melakukan tindak lanjut yang tepat apabila diketahui ada yang bermasalah dari hasil pemeriksaan yang dilakukan," tutur dia
"Dengan begini kita bisa memastikan seluruh karyawan kami memiliki kesehatan yang baik saat melayani masyarakat," ucap dia.
Selain pemeriksaan kesehatan, kata Betris, mitra operator juga melakukan pemeriksaan tensi kepada para sopir secara rutin.
Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan merupakan respons Transjakarta atas rekomendasi yang diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari aspek peningkatan keselamatan.
"Dengan karyawan yang sehat tentu bisa memberikan pelayanan maksimal dalam segala aspek, terutama aspek keselamatan," ujar Betris.
Baca juga: Transjakarta Punya Fasilitas Rehat Pramudi, KNKT: 80 Persen Kecelakaan Disebabkan Human Factors
Selama periode Januari hingga 14 Maret 2022, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencatat ada 17 kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, terdapat enam kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir bus transjakarta.
"Dari 17 kasus, enam kasus laka lantas yang patut diduga penyebabnya adalah driver transjakarta," ujar Sambodo, Selasa (15/3/2022).
Sementara itu, 11 kecelakaan disebabkan karena kelalaian pengendara lain yang melintas, sehingga terlibat kecelakaan dengan bus transjakarta.
Sebelumnya, KNKT merekomendasikan beberapa hal dalam mencegah kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi. Salah satunya yakni menambah struktur di dalam PT Transjakarta.
Selain itu, KNKT juga melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan kelaikan kendaraan melalui proses procurement terhadap prosedur standar operasi (SOP) yang digunakan PT Transjakarta.
Baca juga: Banyak Kecelakaan Bus Transjakarta, Polda Metro Akan Koordinasi dengan KNKT Terkait Evaluasi
Sementara terkait performa pengemudi, KNKT merekomendasikan perlunya standar kompetensi kerja nasional (SKKNI) dan meminta kondisi pengemudi diperhatikan.
Terkait kompetensi pengemudi pada 2022, PT Transjakarta akan membuat sebuah akademi untuk pengemudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.