Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Orangtua Bocah Pemakan Kertas dan Sandal: Saya Ingin Anak Sehat

Kompas.com - 22/03/2022, 21:24 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia tiga tahun berinisial GI, yang tinggal Kampung Bulak Sukadana, Desa Jayasakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi mempunyai kebiasaan yang tak lazim.

IG diketahui terbiasa memakan berbagai benda, mulai dari kertas, kerikil, sandal hingga styrofoam.

Ibunda IG, Pipit Sukawati (33), mengaku hanya bisa pasrah menerima keadaan anaknya yang kerap kali memakan berbagai benda tersebut.

Baca juga: Kisah Bocah 3 Tahun di Muara Gembong Bekasi, Suka Makan Sandal, Kertas, hingga Kerikil

"Saya ingin dia biar normal seperti anak-anak lain. Jangan sampai ada yang tidak kita inginkan gitu, dari badannya kurang bagus atau gimana. Ya, saya pengen dia sehat, gitu aja lah," pasrah Pipit saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (22/3/2022).

Dengan kondisinya yang hanya merupakan seorang ibu rumah tangga, Pipit menyebut dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk memeriksakan anak laki-lakinya tersebut.

"Saya disini kan mengontrak, saya juga enggak pernah bawa dia (anaknya) ke dokter karena dia juga kan enggak sakit. Kalau ke sana (ke dokter) juga kan harus pake uang. Saya di rumah enggak ngapa-ngapain, hanya ibu rumah tangga," tutur Pipit.

Baca juga: Kebiasaan Unik Orang Jepang Saat Musim Panas, Bisa Dicontoh Nih

Meski begitu, ia mengatakan bahwa bidan selaku petugas Dinas Kesehatan setempat, sudah mendatangi GI dan melihat kondisi tubuh bocah tersebut.

"Sudah, ini saya disuruh ke bidan lagi, diperiksa lagi. Tapi kalau dilihat dari fisik gini, pencernaan gini, alhamdulillah gak ada masalah," jawab Pipit.

Kebiasaan GI yang memakan barang tak lazim diketahui oleh ibunya sejak bocah tersebut masih berumur satu tahun.

"Awalnya saya merasa melihat dia aneh itu umur satu tahun, kok ini sandal banyak yang buntung," ujar Pipit

Pipit kemudian menelusurinya dan menyadari bahwa sandal miliknya tersebut ternyata dimakan oleh anaknya sendiri.

Ia pun langsung melarang anaknya tersebut memakan berbagai benda lagi. Namun, ketika dilarang, GI justru menangis dan mengamuk.

"Saya larang, ya marah dia. Sampai akhirnya sering ganti sandal sekitar lima pasang dalam satu bulan," tuturnya.

Pipit menambahkan, selain kebiasaan memakan sandal, anak laki-lakinya itu juga kerap memakan barang lainnya, mulai dari kertas, kardus, kerikil, hingga styrofoam.

"Yang saya tahu dia makan sandal, styrofoam yang tipis, kertas, kardus, sama kerikil tuh senang banget," tambah Pipit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com