JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai pergantian direksi PT Transjakarta lebih penting daripada pergantian komisaris utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu.
Ia mengatakan saat ini direksi PT Transjakarta tak bekerja optimal sehingga rentetan kecelakaan armada terus terjadi.
Baca juga: Ditunjuk sebagai Komut, Sudirman Said Pelajari Bisnis dan Organisasi Transjakarta
"Semua direksi enggak bekerja dengan baik. Makanya saya minta para direksi diganti semuanya," kata Tigor saat dihubungi, Selasa (22/3/2022).
"Kan kalau dalam PT, komisaris hanya mewakili owner. Decision maker tetap di direksi. Owner punya kepentingan. Kan gitu. Harusnya yang diganti manajemennya. Bukan wakil owner yang diganti," lanjut dia.
Tigor mengatakan, dalam kasus rentetan kecelakaan bus Transjakarta, direksi merupakan pihak paling bertanggung jawab karena mereka yang merekrut para pengemudi.
Oleh karena itu, ia menilai pergantian komisaris utama di PT Transjakarta tak akan berbuah manis jika tak diiringi dengan pergantian direksi.
"Yang dibutuhkan untuk memperbaiki Transjakarta adalah memperbaiki masalah struktural. Struktur kepemimpinan direksi Transjakarta itu enggak bekerja. Kalau dia bekerja enggak akan banyak kecelakaan seperti sekarang," lanjut Tigor.
Sebelumya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunjuk Sudirman Said sebagai Komisaris Utama PT Transjakarta.
Pengangkatan dilakukan lewat Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat lalu.
Baca juga: Sudirman Said Balik Kanan Saat Ditanya Visi Misi sebagai Komisaris Utama PT Transjakarta
Sudirman Said menggantikan Jaswandi yang memegang jabatan Komisaris Utama Transjakarta sejak Agustus 2019.
Adapun alasan Anies mengangkat Sudirman Said sebagai Komut Transjakarta dijawab oleh Plt Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Budi Purnama.
Budi mengatakan, Sudirman Said dinilai mampu memimpin dengan baik dan memiliki latar belakang menjadi pimpinan lembaga negara, seperti Kementerian ESDM dan BUMN PT Pindad.
"Jadi beliau pasti dianggap memiliki kapasitas untuk bantu sama-sama memajukan Transjakarta," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.