Selain itu, kemampuan kepemimpinan Sudirman Said sudah teruji saat memimpin PT Pindad, badan usaha milik negara yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan.
Sudirman Said juga pernah menjabat sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Kerja Jilid I.
"Pernah di Energi, pernah di Pindad. Jadi beliau pasti dianggap memiliki kapasitas untuk bantu sama-sama memajukan Transjakarta," ucap Budi.
Sudirman Said bukan orang baru di lingkaran Gubernur Anies. Dia pernah menjabat sebagai menteri ESDM saat Anies juga menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kedua tokoh politik ini juga sama-sama di-reshuffle atau didepak dari Kabinet Kerja Jilid I pada 27 Juli 2016.
Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri, Anies maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Anies kemudian meminta Sudirman Said menjabat sebagai ketua tim sinkronisasi untuk menyatukan konsep dan persepsi program DKI Jakarta dengan programnya.
Ketika tim sinkronisasi purna tugas dan bubar, Anies menawarkan Sudirman Said untuk membantunya sebagai Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Namun, Sudirman Said menolak tawaran tersebut karena ia hendak maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2018.
Namun, Sudirman Said kalah oleh petahana Ganjar Pranowo. Pria asal Brebes, Jawa Tengah, ini kemudian kembali diboyong Anies ke Jakarta sebagai Komisaris Utama BUMD Food Station Tjipinang Jaya.
Ia kini diminta oleh Anies untuk mengurus perusahaan transportasi umum terbesar di Jakarta yaitu PT Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.