Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Sebut WNA China yang Terjaring Razia di Kelapa Gading Tidak Kooperatif

Kompas.com - 23/03/2022, 11:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara mengatakan, delapan warga negara asing (WNA) asal China yang diamankan dalam razia di apartemen kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (22/3/2022) bersikap tidak kooperatif.

Menurut Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi tersebut, Bong Bong Prakoso, para WNA asal China itu sudah melakukan perlawanan saat hendak diinterogasi petugas.

"Tidak kooperatif ketika dilakukan pengawasan kemarin. Kami sudah sempat berbicara di depan pintu, menunjukkan surat perintah, ID pengenal, serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan," kata Bong kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

"Namun, mereka malah menutup pintu sehingga kami beranggapan dan berasumsi orang asing tersebut melanggar," lanjut dia.

Baca juga: WNA China di Kelapa Gading Menolak Dirazia, Petugas Dobrak Pintu Apartemen

Oleh karena itu, sempat terjadi aksi saling dorong pintu apartemen dari petugas imigrasi dan WNA asal China tersebut.

Kemudian, atas persetujuan pengelola dan sekuriti apartemen, petugas pun terpaksa mendobrak pintu apartemen.

Setelah para WNA tersebut dibawa ke kantor imigrasi, sponsor atau penjamin mereka pun datang menunjukkan dokumen perjalanan.

Mereka juga mendapat penjelasan dari sponsornya sehingga mulai bertindak kooperatif.

"Untuk saat ini, atas penjelasan dan edukasi melalui sponsor atau penjamin, mereka mengerti dan kooperatif," kata dia.

Baca juga: Getol Menentang Formula E, Ketua DPRD DKI Berhadapan dengan BK dan KPK

Selain kedelapan WNA asal China tersebut, petugas kantor imigrasi juga mengamankan sejumlah WNA dari negara lain.

Di antaranya terdapat dua WNA pemegang kartu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau pencari suaka dari Afghanistan, dan lima orang dari Iran.

"Kemudian ada satu warga negara India, satu warga Ethiopia dan sembilan warga negara China," kata dia.

Warga India dan Ethiopia serta satu orang WN China bisa menunjukkan kartu izin tinggal terbatas (KITAS) mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com