Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Aksi Tawuran Jelang Ramadhan, Remaja di Tambora Jakbar Didata dan Dibina

Kompas.com - 23/03/2022, 18:50 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Tambora melakukan pendataan dan pembinaan pada remaja di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

Kapolsek Tambora Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, upaya ini dilakukan guna meminimalisir dan mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di wilayah hukumnya menjelang Ramadhan.

"Di bulan suci ramadhan yang sebentar lagi tiba kami berusaha semaksimal mungkin melakukan berbagai upaya agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk," kata Kompol Rosana Albertina Labobar dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Tawuran 2 Kelompok Pemuda di Pesanggrahan, Satu Orang Tewas

Menurut Rosana, peserta aksi tawuran yang terjadi di wilayahnya biasanya berasal dari luar wilayah Tambora.

Oleh karenanya, ia membina remaja dan pemuda di wilayahnya, sehingga tidak turut melakukan aksi kekerasan tersebut.

"Oleh sebab itu kami kumpulkan anak anak di wilayah tambora untuk didata dan dibina agar tidak ikut ikutan aksi tawuran," kata Rosana.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas akibat Tawuran di Pesanggrahan, 4 Orang Ditangkap

Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan pembinaan pada sejumlah pemuda yang kerap menjadi area aksi tawuran.

"Kami kumpulkan dan data sebanyak 30 remaja dari Gang Lontar, Duri Selatan, Tambora. Kami juga melakukan pembinaan kepada mereka," lanjut Rosana.

Pendataan dilakukan berupa melakukan pengambilan sidik jari dan foto setiap remaja.

"Tentunya jika nanti ada yang terlibat aksi tawuran, maka akan mudah teridentifikasi dan akan diberikan sanksi," jelasnya

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti RT dan RW, maupun orangtua remaja.

"Kita lakukan pencegahan, tindakan persuasif kepada orangtua, instansi terkait, terutama RT RW di alamat masing-masing. Alhamdulillah para orangtua menyambut positif hal yang dilakukan oleh Polsek Tambora," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com