JAKARTA, KOMPAS.com - MRT Jakarta berulang tahun yang ketiga, Kamis (24/3/2022) hari ini. Tepat 3 tahun lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya moda transportasi massal tersebut.
Peresmian berlangsung di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, bersamaan dengan momen car free day (CFD) pada Minggu pagi yang cerah. Sebelum peresmian, Jokowi menyempatkan diri menaiki MRT dari Stasiun Istora Mandiri menuju Stasiun Bundaran HI.
Setelah itu, dia langsung bergegas menuju panggung peresmian yang tak jauh dari Pos Polisi Bundaran HI. Kehadiran MRT pertama di Indonesia kala itu disambut bahagia warga Jakarta.
Mereka antusias beramai-ramai datang dan memadati Bundaran HI untuk menyaksikan proses peresmian. Warga kemudian bersorak-sorai ketika melihat Jokowi naik ke atas panggung.
Baca juga: Jokowi Resmikan MRT Jakarta, Mimpi yang Tertunda Puluhan Tahun...
Dalam peresmian itu, Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja, seperti Budi Karya Sumadi, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, dan Wiranto.
Hadir pula mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dan beberapa artis, yakni Reza Rahardian, Andien, Nirina Zubir, dan Cathy Sharon.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan, sekaligus MRT fase II hari ini kita mulai lagi," ujar Jokowi saat peresmian.
Peresmian itu menandai beroperasinya fase I MRT yang memiliki panjang 15,7 kilometer, terbentang dari selatan Jakarta di Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.
Baca juga: Perjalanan Panjang MRT Jakarta, Dicetuskan Habibie dan Dieksekusi Jokowi-Ahok
Meski baru beroperasi pada 2019, namun cikal bakal MRT di ibu kota bisa ditarik hingga 25 tahun ke belakang. Prosesnya melibatkan kolaborasi antar gubernur DKI serta dukungan dari pemerintah pusat.
Berikut rangkumannya:
Ide pembangunan MRT dicetuskan sejak tahun 1985 oleh Bacharudin Jusuf Habibie. Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di era pemerintahan Presiden Soeharto.
Habibie mengatakan bahwa ia tengah mendalami berbagai studi dan penelitian demi menghadirkan transportasi massal berupa proyek MRT di Ibu Kota.
Ada empat studi yang dimaksud BJ Habibie, yakni: Jakarta Urban Transport Program (1986-1987), Integrated Transport System Improvement by Railway and Feeder Service (1988-1989), Transport Network Planning and Regulation (1989-1992), dan Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992).
Studi-studi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menjabat selama 10 tahun (1997-2007). Konsep awal pembangunan MRT yang akan dibangun pada saat itu adalah konstruksi jalur bawah tanah yang disebut sebagai subway.
Pada 2005, Presiden Republik Indonesia saat itu Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional.