TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang warga inisial HP (35) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di kediamannya di Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan.
Ternyata, HP sudah berencana untuk menikahi kekasihnya pada tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh sang Adik inisial I yang merupakan anak keempat.
Diketahui, HP merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Sehari-hari, HP berprofesi sebagai pengusaha proyek.
"Abang saya punya pacar, malah mau nikah kalau sudah gol proyeknya. Kalau rencananya mau nikah tahun ini," ujar I saat ditemui, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Keluarga Tersangka Kasus Dugaan Teroris di Ciputat Tangsel Merasa Sangat Terpukul
Selain itu, adik HP lainnya inisial R yang merupakan anak kedua mengatakan bahwa abangnya dengan dibantu penyidik sempat melakukan video call dengan sang kekasih pada Rabu (23/3/2022).
Pada kesempatan itu, HP menanyakan kepada kekasih atas kesediaannya menunggu HP menyelesaikan kasus hukumnya.
"Sempat video call. Dia nanya ke calonnya, 'Mau nungguin gua enggak?' sampai nangis-nangis," ungkap R.
Baca juga: Warga Ciputat Tangsel Ditangkap Terkait Dugaan Terorisme, Ayah: Anak Saya Tidak Terlibat
R mengaku kaget saat mendengar kabar abangnya terlibat kelompok Media Sosial Annajiyah.
HP ditangkap Densus 88 di kediamannya di Tangsel pada Selasa (15/3/2022) pukul 10.55 WIB.
Ia dan keempat lainnya ditangkap diduga terkait dengan media propaganda kelompok teroris yang diduga sebagai kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS).
HP disebut terlibat sebagai editor video channel Telegram "Annajiyah Media Center" dan pemilik akun Instagram @info.akhirzaman yang mengunggah poster maupun video Daulah.
Pihak keluarga merasa sangat terpukul dengan kejadian itu. Mereka berharap agar HP dapat segera berkumpul kembali seperti biasa bersama keluarga.
"Kami sekeluarga sangat terpukul. Ayah sama mama bahkan tiap hari masih nangis mikirin terus," ujar R, adik HP, saat ditemui di kediamannya.
"Dia tenang saja pas ditangkap, malah nenangin mama sama ayah, dia bilang tenang saja aa enggak apa-apa," lanjutnya.
Keluarga, kata R, menganggap ini sebagai musibah. Mereka berharap perkara cepat selesai, juga diberikan putusan yang ringan terhadap HP.
Selain itu, adik perempuan HP, yakni I, mengaku tidak tega melihat ayahnya yang mengidap penyakit jantung harus menghadapi kenyataan tersebut.
"Terpukul apalagi bapak saya kasihan sakit-sakitan sudah tiga tahun. Semua keluarga enggak nyangka, enggak ada kecurigaan ke arah sana (teroris)," pungkas I.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.