Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Puluhan Kontrakan di Kemanggisan Terbakar, Api Diduga Berasal dari Gas Meledak

Kompas.com - 25/03/2022, 07:46 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

20 menit kemudian, api pun berhasil dipadamkan. Operasi baru dinyatakan tuntas setelah proses pendinginan dinyatakan berakhir pada pukul.

Warga tak sempat selamatkan barang berharga

Seorang warga terdampak, Adnan (52), mengatakan bahwa ia tak sempat memikirkan barang berharganya saat kebakaran terjadi. Ia hanya teringat anaknya.

"Rumah saya itu termasuk yang paling akhir. Saat keluar rumah, api sudah besar. Saya enggak sempat selamatkan barang berharga, di kepala saya cuma selamatin anak. Alhamdulillah selamat," kata Adnan malam itu.

Setelah berhasil mengevakuasi anaknya, Adnan pun terpikir untuk menyelamatkan dokumen berharga.

"Alhamdulillah saya sempat juga nyelametin ijazah anak saya. Ya Allah sekolah capek-capek, kasihan," kata Adnan sembari menggendong dokumen-dokumen tersebut.

Baca juga: Pria Tewas di Parkiran Apartemen Kawasan Kelapa Gading, Polisi Temukan Pisau dan Sianida

Hilda (32) bersyukur keluarganya masih selamat dari kobaran api. Selain itu, ia juga sempat menyelamatkan ijazah anak-anak.

"Alhamdulillah anak selamat, suami selamat. Tadi ada yang teriak 'amanin dokumen'. Saya yang awalnya bingung mau bawa apa, langsung ingat ijazah anak-anak. Setelah ambil itu, api sudah di depan saya," kenang Hilda.

Sementara Rudi (43), suami Hilda, mengatakan saat kejadian warga saat itu tak bisa keluar kampung melewati jalur keluar menuju jalan raya. Sebab, jalur sudah tertutup dan dipadati oleh warga.

Ia dan sejumlah warga pun memilih lewat jalur setapak kecil di belakang perkampungan. Namun, api keburu menjalar, Rudi yang sedang menyelamatkan motornya itu pun melarikan diri melewati sungai.

"Jalannya ramai, motornya saya jorokin ke pinggir kali. Sayanya nyeberang lewat kali. Banyak warga yang nyeberang juga. Untungnya cuma sepinggang," tutup Rudi.

Ketiganya mengaku belum memiliki rencana ke depannya. Untuk sementara mereka berharap mendapatkan tempat untuk istirahat dan bantuan pakaian ganti serta makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com