TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengaku telah menyiapkan diri saat kasus Covid-19 di kota tersebut tiba-tiba melonjak usai masyarakat diizinkan mudik Lebaran.
Pemerintah pusat sebelumnya mengizinkan warga mudik Lebaran dengan syarat sudah divaksinasi Covid-19 dosis tiga (booster).
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit (RS) di sana jika kasus Covid-19 tiba-tiba melonjak.
Baca juga: Sambut Baik Kebijakan Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Warga: Demi Kesehatan Diri Sendiri
"Kita siapkan skenario mitigasinya, seperti yang sebelumnya, RS kita persiapkan," ujarnya pada awak media, Jumat (25/3/2022).
Menurut dia, peningkatan kasus Covid-19 tidak mungkin langsung melonjak nantinya.
Karena itu, pemerintah selalu menangani kenaikan kasus Covid-19 tersebut dengan model "gas dan rem" atau pelonggaran dan pengetatan aturan-aturan yang mengikat warga.
"Tidak serta merta langsung loncat kan (kasus Covid-19), jadi ya penanganannya lebih ke ‘gas dan rem’. Artinya, pemerintah bisa mempertimbangkan (peraturan) yang menjaga seluruh keamanan masyarakat," papar Arief.
Di sisi lain, politisi Demokrat itu menyebutkan bahwa tingkat keterisian kasur (bed occupancy rate/BOR) di RS rujukan Covid-19 kini menyentuh angka 10,72 persen.
Angka tersebut jauh menurun jika dibandingkan dengan BOR RS di Kota Tangerang pada pertengahan Februari 2022 yang mencapai 54 persen.
"Sekarang angka keterisian RS juga makin turun, sekarang ini angkanya sudah di 10,72 persen," sebutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.