JAKARTA, KOMPAS.com - Warga korban kebakaran di pinggir Kali Inspeksi Grogol, Kemanggisan, Jakarta Barat, telah mengungsi di posko pengungsian sejak Jumat (25/3/2022) dini hari.
Sekretaris Kelurahan Kemanggisan I Wayan Arjama mengatakan, saat ini para korban kebakaran di tenda pengungsian sudah menerima bantuan pangan serta pakaian.
"Ada bantuan tenda, kemudian makanan, dan banyak warga yang juga membantu menyumbangkan baju baru hingga bekas," kata Arjama kepada wartawan, Jumat.
Arjama menyebutkan, jumlah warga yang mengungsi yakni 77 orang dari 19 kepala keluarga.
Sementara itu, berdasarkan data dampak kebakaran yang terpampang di dekat posko, total rumah yang terdampak yaitu 23 rumah.
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Suprapto mengatakan, pihaknya telah menyalurkan sejunlah bantuan dasar.
"Bantuan makan siap saji atau nasi boks sebanyak 100 bungkus, masing-masing untuk siang dan malam hari. Rencananya akan kami suplai terus selama tiga hari ke depan," ungkap Suprapto saat dikonfirmasi, Jumat.
Baca juga: Ketika Puluhan Kontrakan di Kemanggisan Terbakar, Api Diduga Berasal dari Gas Meledak
Selain bantuan pangan, Suprapto menyebutkan telah mendirikan tenda dan menyalurkan bantuan logistik dasar.
"Kami telah menyalurkan tikar, selimut, air mineral, biskuit. Rencananya nanti sore juga akan disalurkan matras, selimut, popok, pakaian, pakaian dalam, dan beberapa kasur lantai," tambah Suprapto.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat siang, dua tenda pengungsian besar telah didirikan.
Sebuah dapur umum dan toilet portabel baru saja didirikan. Sejumlah unit mobil petugas dari Puskesmas Palmerah juga disiagakan tidak jauh dari tenda pengungsi.
Warga perempuan terlihat tengah memilih pakaian-pakaian sumbangan.
Beberapa lansia terlihat sedang duduk sembari sesekali mengobrol, tetapi mereka terlihat lebih sering melamun menatap angin, sedangkan anak-anak kecil terlihat berlarian memutari tenda.
Beberapa warga terlihat masuk ke area puing-puing bekas kebakaran. Mereka berharap menemukan sejumlah barang di rumahnya yang masih bisa digunakan.
Di sisi lain, beberapa warga terlihat membawa galon kosong dan tengah mencari sumber air di tengah puing.
"Airnya enggak ada, listriknya mati, jadi airnya juga mati sejak semalam," kata salah satu warga.
Warga tersebut mengaku membutuhkan air bersih, tetapi hanya bisa menemukan air bersih dari pipa air PDAM yang bocor di tengah puing kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.