Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Uang Palsu lewat Medsos, Komplotan Pelaku Ditangkap Polisi

Kompas.com - 26/03/2022, 16:00 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap kasus pemalsuan uang berdasarkan patroli siber yang dilakukan di Facebook.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Sang Ngurah Wiratama, pihaknya mengamankan uang palsu senilai Rp 1,8 juta yang telah dibuat.

"Kalau yang berhasil diamankan itu untuk total Rp 1,8 juta (dari) pembuatnya, tapi kalau yang di rumahnya ada beberapa bahan yang mereka belum cetak. Mungkin kalau dinominalkan, kalau berhasil dicetak itu bisa total Rp 12 juta," kata Ngurah, Sabtu (26/3/2022).

Baca juga: Belanja Pakai Uang Palsu di Pasar Malam Muara Angke, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Ngurah mengatakan, pembuat uang palsu itu telah beroperasi selama satu tahun dan menggencarkan aktivitasnya menjelang atau saat momen seperti Ramadhan.

Pelaku, kata dia, baru membuat uang palsu apabila ada permintaan.

"Ketika ada permintaan satu juta, dia baru buat. Tapi kalau tidak ada permintaan, dia tidak akan membuat atau menyetok. Tapi bahannya stand by terus," kata Ngurah.

Polisi saat ini telah mengamankan tersangka berinisial FR (21) yang berperan sebagai pembuat dan pengedar uang palsu.

Baca juga: Hindari Motor yang Berteduh, Mobil Tabrak Trotoar dan Tiang Lampu di Duren Sawit

Barang bukti yang disita antara lain adalah sebuah ponsel, printer merek EPSON L3110, dan 17 lembar kertas HVS.

Tak hanya itu, ada pula 18 lembar fotokopi uang pecahan Rp 20.000, satu buah paket siap kirim yang berisi uang palsu pecahan Rp 20.000 sebanyak sembilan lembar dan satu lembar uang palsu pecahan Rp 10.000.

Satu buah paket retur berisi uang pecahan Rp 50.000 sebanyak empat lembar dan 25 lembar resi bukti pengiriman juga disita.

Adapun tim patroli siber menemukan adanya jual beli uang palsu pada 25 Februari 2022 melalui grup Facebook yang diberi nama Upal Kw Amanah.

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Pornografi, Dea OnlyFans Tak Ditahan karena Mau Selesaikan Kuliah

Dalam grup tersebut, terdapat salah satu akun dengan nama Ringsexx Acill yang membuat unggahan bahwa dirinya menjual uang palsu dengan kemiripan 96 persen, anti luntur, bisa diterawang, dan bisa diraba.

Uang palsu senilai Rp 300.000 dijual seharga Rp 100.000.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, pihaknya langung melakukan undercover buy (percobaan membeli) dengan mengirimkan chat ke akun Telegram Happy Market yang tautannya tertera di akun Facebook tersebut.

"Kami melakukan undercover buy pada 2 Maret sebanyak enam lembar uang rupiah palsu nominal 50.000 seharga Rp 150.000 ke rekening BCA tersangka FR," kata Putu.

Baca juga: Potret Sirkuit Formula E di Lokasi Berlumpur Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pembangunan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com