Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat KTP hingga Ijazah Palsu Ditangkap, Mengaku Raup Rp 14 Juta Seminggu

Kompas.com - 26/03/2022, 17:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap jasa pembuatan KTP, ijazah, SIM, hingga transkrip nilai palsu di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, kasus tersebut diungkap oleh Polsek Kawasan Kalibaru dan merupakan hasil dari patroli siber.

"Kami mengungkap adanya jasa yang menawarkan pembuatan KTP palsu, ijazah palsu, SIM palsu, maupun dokumen lain seperti transkrip nilai," kata Putu, Sabtu (26/3/2022).

Putu mengatakan, kasus tersebut ditemukan tim patroli siber pada 2 Maret 2022 melalui akun Facebook.

Baca juga: Polisi Sebut Dea OnlyFans Pernah Buat Video Syur dengan Kekasih, lalu Diunggah agar Dapat Uang

Pelaku berinisial DF menawarkan dan melayani pembuatan dokumen palsu, mulai dari KTP, ijazah (SMP, SMA, D3, S1 dan PAKET C setingkat SMA) hingga SIM C, SIM A, SIM B1, dan SIM B2.

Dalam mengungkap jasa pembuatan dokumen palsu, polisi berpura-pura ingin membuat KTP. Pelaku kemudian menawarkan harga Rp 400.000. Setelah dokumen tersebut jadi, diketahui bahwa KTP itu diduga palsu.

Kemudian, pada Jumat (18/3/2022), tim kembali memesan pembuatan KTP yang kedua dan membayar Rp 400.000 dengan cara transfer.

"Atas dasar itu tim melakukan penyelidikan pada keesokan harinya dan berhasil mengamankan seorang laki-laki berinisial DF saat akan mengirim paket dokumen palsu di kantor kurir, daerah Bogor, Jawa Barat," kata dia.

Baca juga: Jual Uang Palsu lewat Medsos, Komplotan Pelaku Ditangkap Polisi

"Dari interogasi bahwa barang berupa KTP yang diduga palsu itu tersangka membuatnya sendiri di rumah kontrakan di daerah Tamansari, Ciapus, Bogor," lanjut Putu.

Tim pun melakukan penggeledahan dan menemukan alat pencetak serta dokumen yang diduga palsu.

Dari hasil pembuatan jasa dokumen surat-surat palsu itu, tersangka mengaku bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp 14 juta dalam seminggu.

"Atas kejadian tersebut, tersangka berikut barang bukti diamankan ke Polsek Kawasan Kali Baru guna proses lebih lanjut," ujar dia.

Baca juga: Target Penonton Langsung Formula E Menyusut, dari 50.000 Jadi 10.000

Dari pelaku, polisi menyita barang bukti antara lain satu buah KTP palsu, 12 KTP siap pakai yang diduga palsu, 2 buah alat pemotong kertas, 89 lembar plastik laminating, 1 unit mesin laminating, 98 buah karet stempel, 288 lembar stiker NIWYL ukuran A4, 187 lembar ijazah, hingga uang Rp 300.000 hasil pesanan KTP 2 buah ID.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 263 KUHP dengan ancaman pidana penjara 6 tahun penjara.

"Nanti saksi-saksi akan kami panggil, karena kami perlu keterangan yang bersangkutan. Ada (saksi) terkait ijazah, ada (saksi) terkait pembuatan KTP, dan ada transkrip nilai, termasuk hologram dari lembaga yang memiliki hologram atau logo kesatuan tersebut," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com