JAKARTA, KOMPAS.com - Sarinah menjadi salah satu gedung ikonik di Jakarta karena menjadi pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia yang diinisiasi langsung oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno.
Pada Senin, (21/3/2022), pusat perbelanjaan ini dibuka kembali setelah renovasi besar-besaran.
Usai direnovasi besar-besaran sejak tahun 2020, Sarinah kembali dengan mengusung tema community mall yang diharapakan menjadi tempat anak muda dan komunitas untuk berkumpul bersama.
Sebagai mal tertua, Sarinah menyimpan segudang kisah.
Baca juga: Melihat Wajah Baru Mal Sarinah di Jakarta...
Gedung Sarinah yang berlokasi di salah satu perempatan Jalan MH Thamrin pernah menjadi saksi bisu peristiwa kelam dari peristiwa bom Thamrin hingga unjuk rasa 22 Mei 2019 yang berujung ricuh.
Berikut catatan peristiwa di kawasan Sarinah yang dihimpun kompas.com:
Tanggal 14 Januari 2016, aksi teror bom disusul baku tembak antara teroris dan aparat kepolisian terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin.
Akibat aksi teror di Jalan MH Thamrin, tepatnya di depan gedung Sarinah, Jakarta Pusat, delapan orang tewas dan 26 orang lainnya luka-luka.
Mulanya sekitar pukul 10.39 WIB di salah satu kedai kopi ternama yang lokasinya tak jauh dari Sarinah.
Ahmad Muhazam merupakan pelaku bom bunuh diri di kedai kopi tersebut. Dia melekatkan bom pada tubuhnya.
Berselang beberapa detik dari teror bom di kedai kopi tersebut, terdengar ledakan lain dari pos polisi dekat Gedung Sarinah.
Baca juga: Catatan Tragedi Bom Thamrin: Direncanakan di Penjara, Dieksekusi Residivis
Pelaku diketahui bernama Dian Juni Kurniadi. Dia melempar bom tabung sembari mengendarai sepeda motor.
Akibatnya, dua orang yang berada di sekitar pos polisi tewas dan dua orang lainnya luka-luka.
Sekitar pukul 10.48 WIB, terjadi penembakan di lokasi ledakan pertama.
Kedua pelaku Sunakim alias Afif dan Muhamad Ali, berjalan ke tengah jalan sambil membawa ransel berisi bom rakitan, lalu menembak ke arah polisi di lokasi.