JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman rumah padat penduduk di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, terbakar pada Minggu (27/3/2022), sekitar pukul 15.15 WIB.
Abdi, bukan nama sebenarnya, merupakan salah satu korban yang menyaksikan api mulai membakar salah satu rumah hingga deretan rumah warga lainnya.
"Awalnya api cuma membakar satu rumah warga, tapi pas saya lihat itu api sudah besar. Tiba-tiba, sudah menyambar ke rumah yang lain," kata Abdi, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Permukiman di Jembatan Lima Terbakar, Dagangan Sembako untuk Ramadhan Senilai Rp 20 Juta Ludes
Saat itu, ia sempat ingin membantu memadamkan api. Namun, ia kebingungan, sebab tak tahu harus mendapatkan air dari mana.
"Kita bingung, mau padamin gimana. Airnya susah. Kalau mau ke mushola juga susah," kenang Abdi.
Seingatnya, beberapa warga lain juga sempat membantu memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) hingga berember-ember air seadanya.
Namun, api dengan cepat menjalar ke bangunan lain yang rapat itu.
"Cepat sekali api sudah menyambar. Api besar semua, tinggi sekali. Rata-rata di lantai duanya di sini itu kayu," kata dia.
Tertegun melihat raksasa api di ujung matanya, Abdi baru menyadari dadanya sesak, ia kesulitan bernapas.
"Saya susah bernapas, dada sesak. Karena asap sudah tebal banget. Saya langsung keluar kampung menyelamatkan diri," imbuhnya.
Dalam upaya melarikan diri, ia merasakan seperti tengah dihujani gumpalan api. Saat itu, ia seperti melihat api menetes dari langit.
"Saat itu semuanya gelap tertutup asap hitam. Dada sesak, semua panik. Api menetes dari atas. Bulatan api itu seperti jatuh gitu aja. Kayaknya ada bahan plastik yang terbakar dari atas, lalu jatuh ke bawah," kenang Abdi dengan pahit.
Ia pun berhasil menyelamatkan diri. Abdi juga bersyukur keluarga dan seluruh warga berhasil selamat dalam kejadian itu.
Baca juga: Polisi Sebut ODGJ yang Diduga Sebabkan Kebakaran di Tambora adalah Pasien RSJ Grogol
Perihal kabar penyebab nyalanya api yang disebabkan oleh seorang warga ODGJ, ia mengaku tidak dendam.
Ia menganggap kejadian ini adalah musibah dan tidak perlu menyalahakan orang lain.
"Jangan salahkan dia, kasihan dia. Ini musibah," singkat Abdi sembari menangis.
Sebelumnya , Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar mengatakan api diduga sengaja disulut oleh seorang warga dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang juga merupakan pasien Rumah Sakit Jiwa Grogol.
Polisi pun berkoordinasi dengan RS Jiwa. Rosana menyebut AA saat ini sudah dibawa ke RS Jiwa.
"Yang bersangkutan sekarang sudah diamankan di RS Jiwa Grogol," kata Rosana, Senin.
Tanpa mengesampingkan keadaan terduga pelaku, pihaknya masih tetap melanjutkan penyelidikan.
"Untuk sementara masih kami selidiki," singkat Rosana.
Baca juga: ODGJ Diduga Sengaja Sulut Api yang Sebabkan Kebakaran di Permukiman Padat Tambora
Adapun kebakaran yang terjadi di gang sempit itu berdampak pada hangusnya 17 petak rumah di sana.
"Total yang terbakar ada 17 rumah yang dihuni 38 kepala keluarga. Total warga yang menjadi korban itu ada 150 jiwa," ungkap Rosana.
Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan menerima laporan warga yang datang ke Pos Pemadam Kebakaran Krandang sekitar pukul 15.15 WIB.
Pihaknya pun mengerahkan 24 unit mobil damkar dan 120 personel dalam upaya pemadaman api.
"Rambatan api berhasil diputus sekitar pukul 16.00 WIB. 10 menit kemudian seluruh api berhasil dipadamkan, kemudian dilanjutkan pendinginan hingga pukul 18.15 WIB operasi dinyatakn selesai" kata Sjukri saat dikonfirmasi terpisah, Kamis malam.
Baca juga: Mobil Ekspedisi Terbakar di Seberang Pintu Masuk Polda Metro Jaya, Diduga Korsleting pada Mesin
Dalam peristiwa malang itu, Sjukri menyebut tidak ada korban meninggal maupun luka-luka. Namun, kerugian material diduga mencapai Rp 2,6 miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.