Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Lolos dari Kebakaran di Jembatan Lima, Tambora: Api Seperti Menetes dari Atas

Kompas.com - 29/03/2022, 05:13 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman rumah padat penduduk di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, terbakar pada Minggu (27/3/2022), sekitar pukul 15.15 WIB.

Abdi, bukan nama sebenarnya, merupakan salah satu korban yang menyaksikan api mulai membakar salah satu rumah hingga deretan rumah warga lainnya.

"Awalnya api cuma membakar satu rumah warga, tapi pas saya lihat itu api sudah besar. Tiba-tiba, sudah menyambar ke rumah yang lain," kata Abdi, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Permukiman di Jembatan Lima Terbakar, Dagangan Sembako untuk Ramadhan Senilai Rp 20 Juta Ludes

Saat itu, ia sempat ingin membantu memadamkan api. Namun, ia kebingungan, sebab tak tahu harus mendapatkan air dari mana.

"Kita bingung, mau padamin gimana. Airnya susah. Kalau mau ke mushola juga susah," kenang Abdi.

Seingatnya, beberapa warga lain juga sempat membantu memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) hingga berember-ember air seadanya.

Namun, api dengan cepat menjalar ke bangunan lain yang rapat itu.

"Cepat sekali api sudah menyambar. Api besar semua, tinggi sekali. Rata-rata di lantai duanya di sini itu kayu," kata dia.

Baca juga: 2 Jam Sebelum Dijemput RSJ, Warga ODGJ Diduga Sulut Api dengan Bensin dan Bakar Permukiman di Tambora

Tertegun melihat raksasa api di ujung matanya, Abdi baru menyadari dadanya sesak, ia kesulitan bernapas.

"Saya susah bernapas, dada sesak. Karena asap sudah tebal banget. Saya langsung keluar kampung menyelamatkan diri," imbuhnya.

Dalam upaya melarikan diri, ia merasakan seperti tengah dihujani gumpalan api. Saat itu, ia seperti melihat api menetes dari langit.

"Saat itu semuanya gelap tertutup asap hitam. Dada sesak, semua panik. Api menetes dari atas. Bulatan api itu seperti jatuh gitu aja. Kayaknya ada bahan plastik yang terbakar dari atas, lalu jatuh ke bawah," kenang Abdi dengan pahit.

Ia pun berhasil menyelamatkan diri. Abdi juga bersyukur keluarga dan seluruh warga berhasil selamat dalam kejadian itu.

Baca juga: Polisi Sebut ODGJ yang Diduga Sebabkan Kebakaran di Tambora adalah Pasien RSJ Grogol

Perihal kabar penyebab nyalanya api yang disebabkan oleh seorang warga ODGJ, ia mengaku tidak dendam.

Ia menganggap kejadian ini adalah musibah dan tidak perlu menyalahakan orang lain.

"Jangan salahkan dia, kasihan dia. Ini musibah," singkat Abdi sembari menangis.

Diduga dibakar ODGJ

Sebelumnya , Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar mengatakan api diduga sengaja disulut oleh seorang warga dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang juga merupakan pasien Rumah Sakit Jiwa Grogol.

Polisi pun berkoordinasi dengan RS Jiwa. Rosana menyebut AA saat ini sudah dibawa ke RS Jiwa.

"Yang bersangkutan sekarang sudah diamankan di RS Jiwa Grogol," kata Rosana, Senin.

Tanpa mengesampingkan keadaan terduga pelaku, pihaknya masih tetap melanjutkan penyelidikan.

"Untuk sementara masih kami selidiki," singkat Rosana.

Baca juga: ODGJ Diduga Sengaja Sulut Api yang Sebabkan Kebakaran di Permukiman Padat Tambora

Adapun kebakaran yang terjadi di gang sempit itu berdampak pada hangusnya 17 petak rumah di sana.

"Total yang terbakar ada 17 rumah yang dihuni 38 kepala keluarga. Total warga yang menjadi korban itu ada 150 jiwa," ungkap Rosana.

Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan menerima laporan warga yang datang ke Pos Pemadam Kebakaran Krandang sekitar pukul 15.15 WIB.

Pihaknya pun mengerahkan 24 unit mobil damkar dan 120 personel dalam upaya pemadaman api.

"Rambatan api berhasil diputus sekitar pukul 16.00 WIB. 10 menit kemudian seluruh api berhasil dipadamkan, kemudian dilanjutkan pendinginan hingga pukul 18.15 WIB operasi dinyatakn selesai" kata Sjukri saat dikonfirmasi terpisah, Kamis malam.

Baca juga: Mobil Ekspedisi Terbakar di Seberang Pintu Masuk Polda Metro Jaya, Diduga Korsleting pada Mesin

Dalam peristiwa malang itu, Sjukri menyebut tidak ada korban meninggal maupun luka-luka. Namun, kerugian material diduga mencapai Rp 2,6 miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com