Dia hanya mengatakan, BNPB telah menyiapkan area tes PCR tersebut.
Selain itu, Agus berharap penambahan lokasi tes PCR mampu melancarkan proses kedatangan PPLN.
Peristiwa penumpukan penumpang Lion Air JT-137 juga mulanya beredar di media sosial, seperti Twitter dan Instagram.
Pengguna akun Twitter @asdfghjklzz13 merupakan salah satu penumpang yang sempat mengeluh soal penumpukan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat dikonfirmasi, dia mengungkapkan bahwa penumpukan itu terjadi karena penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-137 masih menunggu datangnya bagasi beberapa jam setelah mendarat.
Pesawat dengan rute Bandara H A S Hanandjoeddin-Bandara Soekarno-Hatta itu disebut sudah mendarat sejak pukul 15.40 WIB. Namun, hingga malam tiba, mereka belum juga menerima bagasi masing-masing.
"Pesawat landing di CGK (Cengkareng/kode Bandara Soekarno-Hatta) pukul 15.40 WIB, tapi bagasi keluar pukul 20.40 WIB. Total tiga jam sampai keluar bagasinya," paparnya melalui fitur pengiriman pesan di Twitter, Senin.
Baca juga: PPLN yang Hendak Tes PCR Juga Sebabkan Penumpukan di Bandara Soekarno-Hatta
Menanggapi hal itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro berujar bahwa lamanya pengambilan bagasi penumpang dipengaruhi faktor cuaca pada Minggu kemarin.
"Saat tahapan penanganan bagasi, kondisi cuaca hujan deras, yang mengakibatkan tertundanya penurunan bagasi," papar Danang, dalam keterangannya, Senin (28/3/2022).
Usai hujan reda, pihak Lion Air baru menurunkan bagasi para penumpang JT-137 itu.
"Proses penurunan bagasi dan pengantaran bagasi dimaksud ke Terminal 2D membutuhkan waktu dan dilakukan setelah kondisi cuaca membaik," sebut Danang.
Dalam keterangan tersebut, pihak Lion Air melalui Danang meminta maaf atas ketidaknyamanan para penumpang JT-137.
Dia menyebut, pihaknya telah berusaha untuk memberi pelayanan yang baik kepada para penumpang Lion Air.
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air telah berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik," ucap Danang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.