Menanggapi potensi pendapatan yang tak seberapa dan berkurangnya jumlah penonton di tribune sirkuit, VP Communication Organizing Commite Jakarta E-Prix Iman Syafei mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alternatif.
Adapun untuk jumlah penonton di tribune sirkuit yang berkurang, hal itu menurutnya disebabkan pula oleh karakteristik Formula E yang merupakan balapan di tengah kota. Dengan demikian, jumlah kursi penonton tak menjadi target panitia.
"Sebenarnya kan yang diutamakan bukan kapasitas penontonnya, yang pertama kalau untuk ajang Formula E itu sirkuitnya dibangun di tengah kota," kata Iman.
Iman mengatakan, berbeda dengan pembangunan sirkuit di Mandalika yang memang dibuat untuk ajang balap, sirkuit Formula E dibangun sebagai ikon kota besar dunia, salah satunya DKI Jakarta.
"Memang di awal analisisnya (sebagai ikon ibu kota) itu," imbuh dia.
Tiket penonton juga bukan menjadi target dalam penyelenggaraan Formula E. Menurut Iman, akan ada model bisnis lainnya yang akan digunakan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi agar keuntungan bisa membesar.
Baca juga: Target Penonton Merosot, Komite Penyelenggara Formula E: Yang Diutamakan Bukan Kapasitas Penontonnya
"Misalnya hak siar, sponsorship dan lain-lain," kata dia.
Iman menambahkan, cara terbaik untuk menikmati gelaran balap adalah lewat televisi. Sebab, tayangan bisa disaksikan lengkap melalui layar kaca, tidak seperti di lokasi yang hanya terbatas pada beberapa sektor sirkuit saja.
"Kalau nonton balapan sebenarnya paling enak di TV," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.