Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formula E, Target Penonton Merosot dan Prediksi Tak Bisa Tutup Modal di Tahun Pertama

Kompas.com - 29/03/2022, 08:41 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang balapan Formula E tersisa 67 hari lagi dari jadwal penyelengaraan. Namun hitung-hitungan keuntungan dari gelaran balap mobil listrik itu nampaknya belum bisa membawa hasil besar di tahun pertama penyelenggaraan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tahun pertama penyelenggaraan Formula E Jakarta tidak bisa menutup modal penyelenggaraan. Dia mengatakan, modal akan kembali dan keuntungan bergerak ke angka positif setelah beberapa kali gelaran.

Menurut Riza, modal yang tak bisa kembali dari penyelenggaraan tahun pertama dialami juga oleh gelaran MotoGP di Mandalika.

Baca juga: Target Jumlah Penonton Langsung Formula E Merosot, Warga Diminta Tonton di TV

 

"Seperti event kemarin Mandalika dan lain-lain, itu tidak bisa di tahun pertama menutup semua cost yang ada, dia perlu waktu," kata Riza dalam rekaman suara, Minggu (27/3/2022).

Politikus Gerindra ini menyebut, semua modal bisnis akan sama, di awal tidak mungkin bisa meraih untung besar, dan kebanyakan merugi di awal.

Namun seiring waktu, Formula E dipercaya akan menggerakkan ekonomi dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari modal yang sudah digelontorkan.

"Dia ada hitungannya tapi kan kelanjutannya positif ke depan, kan ada cashflow-nya. Jadi Formula E ataupun Mandalika dan event-event lainnya tidak mungkin di tahun pertama bisa berlangsung untung," ucap dia.

Target penonton langsung berkurang

Adapun target penonton langsung di tribune sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, juga akan berkurang dari 50.000 menjadi 10.000 orang.

Komite Pelaksana Formula E Irawan Sucahyono mengatakan, kapasitas tribune sirkuit Formula E yang akan disediakan untuk penonton langsung, jumlahnya sekitar 10.000.

Baca juga: 67 Hari Menuju Formula E Jakarta: Target Penonton Merosot, Sirkuit yang Membahayakan Direvisi

 

"Sekitar 10.000 (kapasitas tribune penonton di sirkuit)," kata Irawan saat ditemui di lokasi sirkuit Formula E Jakarta, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/3/2022).

Dia mengatakan, angka tersebut bisa bertambah sesuai dengan perkembangan yang ada dan sesuai dengan hasil peninjauan dari tim Formula E Operations.

"Nanti kita (angkanya bisa) berkembang juga lagi di-review," tutur Irawan.

Padahal sebelumnya, pada konferensi pers Rabu 22 Desember tahun lalu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto mengatakan, diperkirakan akan ada 50.000 penonton yang langsung menyaksikan pergelaran Formula E dari tribune.

Widi bahkan dengan sesumbar mengatakan akan menggunakan area Ancol secara keseluruhan karena sulit mengendalikan masa penonton yang diperkirakan membeludak.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Perjalanan Panjang Pembangunan Sirkut Formula E | Damkar Diminta Evakuasi Jenazah Nenek Berbobot 90 Kg

 

"Mengenai hari H mungkin karena penonton sekitar 50.000. Tentunya untuk masyarakat umum mengendalikan agak sulit, sehingga mungkin pada hari H kita gunakan (kawasan Ancol) hanya untuk (balap) saja supaya tidak chaos," ucap Widi.

Diimbau menonton dari TV

Menanggapi potensi pendapatan yang tak seberapa dan berkurangnya jumlah penonton di tribune sirkuit, VP Communication Organizing Commite Jakarta E-Prix Iman Syafei mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alternatif.

Adapun untuk jumlah penonton di tribune sirkuit yang berkurang, hal itu menurutnya disebabkan pula oleh karakteristik Formula E yang merupakan balapan di tengah kota. Dengan demikian, jumlah kursi penonton tak menjadi target panitia.

"Sebenarnya kan yang diutamakan bukan kapasitas penontonnya, yang pertama kalau untuk ajang Formula E itu sirkuitnya dibangun di tengah kota," kata Iman.

Iman mengatakan, berbeda dengan pembangunan sirkuit di Mandalika yang memang dibuat untuk ajang balap, sirkuit Formula E dibangun sebagai ikon kota besar dunia, salah satunya DKI Jakarta.

"Memang di awal analisisnya (sebagai ikon ibu kota) itu," imbuh dia.

Tiket penonton juga bukan menjadi target dalam penyelenggaraan Formula E. Menurut Iman, akan ada model bisnis lainnya yang akan digunakan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi agar keuntungan bisa membesar.

Baca juga: Target Penonton Merosot, Komite Penyelenggara Formula E: Yang Diutamakan Bukan Kapasitas Penontonnya

 

"Misalnya hak siar, sponsorship dan lain-lain," kata dia.

Iman menambahkan, cara terbaik untuk menikmati gelaran balap adalah lewat televisi. Sebab, tayangan bisa disaksikan lengkap melalui layar kaca, tidak seperti di lokasi yang hanya terbatas pada beberapa sektor sirkuit saja.

"Kalau nonton balapan sebenarnya paling enak di TV," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com