JAKARTA, KOMPAS.com - Kobaran api kembali melahap permukiman padat penduduk di Jakarta Barat.
Kali ini, kebakaran terjadi di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (27/3/2022) sekitar pukul 15.15 WIB.
Kebakaran itu menghanguskan 17 petak rumah yang dihuni 38 kepala keluarga. Total warga terdampak berjumlah 150 orang.
Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Sjukri Bahanan menerima laporan warga sekitar pukul 15.15 WIB.
Pihaknya kemudian mengerahkan 24 unit mobil damkar dan 120 personel untuk memadamkan api.
"Rambatan api berhasil diputus sekitar pukul 16.00 WIB, 10 menit kemudian seluruh api berhasil dipadamkan kemudian dilanjutkan pendinginan hingga pukul 18.15 WIB," kata Sjukri saat dikonfirmasi, Minggu malam.
Sjukri menyebut tidak ada korban meninggal ataupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian material diduga mencapai Rp 2,6 miliar.
Abdi, bukan nama sebenarnya, merupakan salah satu korban yang menyaksikan detik-detik api membakar salah satu rumah hingga merembet ke rumah lainnya.
"Awalnya api cuma membakar satu rumah warga, tapi pas saya lihat itu api sudah besar. Tiba-tiba, sudah menyambar ke rumah yang lain," kata Abdi, Senin (28/3/2022).
"Api besar semua, tinggi sekali. Rata-rata di lantai duanya di sini itu kayu," imbuhnya.
Abdi yang mulai merasa sesak napas karena gumpalan asap yang ditimbulkan kemudian memutuskan untuk lari menyelamatkan diri.
Dalam upaya melarikan diri, ia merasakan seperti tengah dihujani gumpalan api. Saat itu, Abdi mengaku seperti melihat api yang menetes dari langit.
"Saat itu semuanya gelap tertutup asap hitam. Dada sesak, semua panik. Api menetes dari atas. Bulatan api itu seperti jatuh gitu aja. Kayaknya ada bahan plastik yang terbakar dari atas, lalu jatuh ke bawah," kenang Abdi.
Baca juga: Polisi Sebut ODGJ yang Diduga Sebabkan Kebakaran di Tambora adalah Pasien RSJ Grogol
Korban lainnya, Andri (33), mengatakan bahwa api melalap habis seluruh tempat usaha sederhananya. Warung sembako milik keluarganya habis bersama seluruh bangunan rumahnya.
"Habis semua, dagangan sembako semua habis. Beras, mie, sampai sirop-sirop lebaran," kata Andri sembari terduduk lesu di depan warungnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.