Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Kota Bekasi Buru-buru Divaksinasi Booster demi Bisa Mudik Lebaran

Kompas.com - 29/03/2022, 15:24 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Momen mudik Lebaran tahun ini akan menjadi salah satu momen spesial bagi masyarakat di Indonesia.

Sebab, pada momen Lebaran tahun ini, untuk pertama kalinya di masa pandemi, warga diperbolehkan pulang ke kampung halaman.

Sebelumnya, dalam dua tahun ke belakang, pemerintah tidak mengizinkan warga melakukan mobilitas ke kampung halaman karena merebaknya Covid-19.

Meski demikian, warga yang hendak mudik diwajibkan menerima vaksin dosis ketiga atau booster.

Baca juga: Lokasi dan Syarat Mendapatkan Vaksin Booster di Kota Bekasi 29 Maret 2022

Seorang warga bernama Amelia (32) asal Banyuwangi, Jawa Timur, saat ditemui Kompas.com di gerai vaksinasi Stadion Candrabhaga, Kota Bekasi, mengaku begitu senang ketika mengetahui tahun ini diperbolehkan mudik ke kampung halamannya.

"Senang banget. Saya buru-buru cari informasi buat ambil vaksin booster biar nanti bisa pulang ke Banyuwangi," kata Lia, Selasa (29/3/2022).

Lia mengatakan, mulanya ia berencana mudik ke Banyuwangi beberapa bulan lalu. Namun, ia menahan hasratnya dan memutuskan menunda mudik ke kampung halaman sampai Lebaran.

"Udah sempat kepikiran waktu libur tahun baru, tapi tunggu Lebaran saja, biar suasana silaturahminya dapat," lanjut Lia.

Baca juga: ASN Kota Bekasi Pulang Lebih Cepat Selama Ramadhan, Ini Jadwalnya

Warga lain bernama Rian (28), yang merupakan perantau dari Lampung, berharap dengan diizinkan untuk mudik, nantinya pemerintah dapat melonggarkan berbagai pembatasan seperti yang dilakukan negara-negara lain.

"Booster karena mau mudik ke Lampung. Ya, harapannya semoga Indonesia kayak di luar negeri, ke mana-mana sudah dibebasin," ujar Rian.

Sementara itu, Intan (26), seorang pekerja sekaligus mahasiswi asal Probolinggo, menuturkan bahwa dirinya merasa tidak berkeberatan dengan syarat menerima vaksin booster.

Baca juga: Kapolres Tangsel Dilaporkan ke Propam Polri karena Diduga Halangi Eksekusi Rumah, Ini Tanggapannya

Bahkan, demi bisa bertemu keluarganya, Intan rela mengantre untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga dibanding harus menunda lagi rencananya untuk pulang kampung halaman.

"Saya sih lebih mending antre panjang, daripada harus tunggu momen libur panjang lain, saya juga sudah kangen keluarga di kampung," kata Intan.

Tersedia 3.000 dosis vaksin di Stadion Candrabhaga

Ketua pelaksana vaksinasi di Stadion Candrabhaga Ferri Yafi Wicaksana mengatakan bahwa pihaknya menyediakan 3.000 dosis vaksin yang terdiri dari vaksin dosis satu, dosis dua, dan dosis booster.

Vaksin yang tersedia yakni AstraZeneca dan Sinovac.

"Di stadion ada 3.000 dosis vaksin yang terdiri dari vaksinasi booster AstraZeneca. (Untuk) dosis satu dan dua AstraZeneca, (serta jenis) Sinovac untuk anak dari umur 7-12 tahun," kata Ferri.

Baca juga: 67 Hari Menuju Formula E Jakarta: Target Penonton Merosot, Sirkuit yang Membahayakan Direvisi

Ferri mengatakan, gelaran vaksinasi booster di Stadion Candrabhaga berlangsung sejak pukul 08.00 WIB.

"Hanya sampai selesai, jadi kalau misalkan emang 3.000 selesai sampai siang atau sore kami langsung tutup," kata Ferri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com