Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi-lagi Laju Ambulans Dihalangi, Kali Ini di Tol dan Sedang Bawa Pasien Hendak Operasi

Kompas.com - 31/03/2022, 07:13 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ares dan sopir mobil itu juga sempat cekcok. Ares mengatakan, ambulansnya sempat terjebak lama di dalam tol.

"(Namun) alhamdulillah tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan," ujar Ares.

Polisi belum dapat laporan

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Wilayah Jakarta Timur AKBP Edy Surasa tidak berkomentar banyak soal mobil mengalangi laju ambulans itu.

"Belum ada laporan. Berkenan langsung saja koordinasi dengan Sat PJR (Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya) karena kejadian di dalam tol," ujar Edy, Selasa (29/3/2020).

Baca juga: Halangi Ambulans, Sopir HRV Ngotot karena Berada di Jalur Lambat

Dikonfirmasi secara terpisah, Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan bahwa jajarannya juga belum mendapatkan laporan.

"Laporan belum ada memang," kata Sutikno.

Sutikno sempat mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan Subdirekorat (Subdit) Pembinaan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya soal penindakan terhadap pengemudi mobil.

"Masih dikoordinasikan dengan Subdit Gakkum," kata Sutikno melalui pesan tertulis, Rabu kemarin.

Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam soal penyelidikan atau penindakan terhadap pengemudi mobil.

Namun, hingga berita ini disusun, pesan yang dikirimkan Kompas.com belum mendapat respons meski sudah dibaca.

Pihak RS angkat bicara

Humas RS Dharmais Anjari mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari sopir ambulans yang lajunya dihalangi.

Ia menyebut, bisa saja ambulans dalam video itu memang hendak menuju RS Dharmais, tetapi milik fasilitas kesehatan lain.

Baca juga: Ambulans Menuju RS Dharmais Dihalangi HRV, Pihak RS Angkat Bicara

"Sebagai Pusat Kanker Nasional, RS Kanker Dharmais biasa mendapatkan rujukan pasien kanker dari rumah sakit lain menggunakan ambulans. Kendaraan ambulans yang digunakan bisa berasal dari rumah sakit perujuk atau pihak lain," kata Anjari kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Anjari turut menyayangkan ambulans itu harus dihalang-halangi oleh kendaraan pribadi.

"Kami prihatin dengan kejadian menghalangi jalannya ambulans yang sedang membawa pasien. Karena pasien yang dibawa ambulans biasanya dalam kondisi gawat darurat yang perlu segera mendapatkan penanganan di rumah sakit," kata Anjari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com