Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Kakinya Dibakar Menangis Saat Dipertemukan dengan Pelaku

Kompas.com - 31/03/2022, 13:15 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya mengalami luka bakar, A (8) juga mengalami trauma hingga takut keluar rumah setelah kakinya dibakar oleh tiga temannya.

Siswa kelas 3 SD itu bahkan sempat menangis saat dipertemukan dengan pelaku untuk kepentingan mediasi. 

Kaki A dibakar oleh tiga temannya di dekat rumahnya, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (28/3/2022).

Kakak sepupu korban, Giri Audita (23) mengatakan, A yang masih dalam pemulihan kini trauma dan tidak lagi periang seperti sebelumnya akibat ulah tiga pelaku berinisial D, AS, dan R.

"Lebih ke trauma. Kalau sakitnya Alhamdulillah sudah agak kempes (luka), cuma ya masih luka bakar gitu. Agak kempes walaupun masih melendung," kata Giri di Jakarta Timur, Rabu (30/3/2022), dilansir dari Tribun Jakarta. 

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dibakar Kakinya hingga Melepuh oleh 3 Teman Sepermainan di Pasar Rebo

Dia mencontohkan saat proses mediasi penyelesaian kasus secara kekeluargaan di rumah ketua RT setempat, Selasa (29/3/2022), korban menangis ketika bertatap muka dengan para pelaku.

A dan tiga pelaku yang secara umur terpaut cukup jauh. Korban masih berusia 8 tahun dan duduk di kelas 3 SD. Sementara, ketiga pelaku adalah pelajar SMP. A dan ketiga pelaku saling  kenal karena kerap bermain bola di sekitar rumah.

"Sekarang (A) selalu di rumah, enggak berani keluar (rumah). Yang biasanya setiap hari siang atau sore dia keluyuran bermain, ini sekarang enggak. Kalau untuk sekolah kan masih secara online," ujar Giri.

Baca juga: Bocah 8 Tahun yang Kakinya Dibakar di Pasar Rebo Alami Trauma dan Diungsikan ke Bekasi

Giri menambahkan, saat proses mediasi yang dilakukan di rumah ketua RT setempat pada Selasa malam terungkap bahwa A sebelumnya juga sering dibully oleh ketiga pelaku.

"Pernah ditendang juga, dilakukan bullying sampai biru biru. Tapi ya namanya anak kecil wajarin aja lah. Cuma sekarang beda urusan dan pelakunya ini sama. Takutnya ada dendam pribadi atau apa," tuturnya.

Giri menyampaikan, saat ini pihaknya belum melaporkan kasus kejadian yang menimpa A ke polisi karena pertimbangan pelaku masih tetangga.

Ketiga pelaku sendiri secara hukum masih berstatus anak di bawah umur sehingga membuka peluang kasus diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Bocah 8 Tahun yang Dibakar Kakinya oleh Teman Sepermainan di Pasar Rebo Akan Dapat Pendampingan Psikologis

Keluarga A pun tak keberatan jika kasus ini tak diproses secara hukum. 

Namun syaratnya, pihak keluarga pelaku harus menanggung biaya pengobatan dan pemulihan trauma A hingga sembuh yang dinyatakan secara tertulis lewat perjanjian di atas materai.

"Pengobatan harus sampai selesai, itu pertama. Kedua, kita mau mengajak korban ini untuk ke psikolog karena takut dia itu trauma sekali ketika melihat pelaku lewat depan rumah," tutur Giri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com