Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Titik Lokasi Penembakan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

Kompas.com - 31/03/2022, 15:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki lokasi penembakan senapan angin pada kereta rel listrik (KRL) relasi Tanah Abang-Rangkasbitung.

Sejauh ini, lokasi penembakan itu terjadi di antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Kebayoran Lama, Rabu (30/3/2022) malam.

"Masalah tempat kejadiannya (penembakan) kita masih belum tahu. Kita sedang dalami lagi," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi untuk Mengusut Peristiwa Penembakan KRL

Menurut Harun, KRL baru diketahui tertembak senapan angin itu setelah tiba di Stasiun Kebayoran Lama.

Namun, insiden penembakan disebut bisa saja terjadi di wilayah lain karena melihat jurusan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung yang dapat melintasi beberapa Stasiun.

"Kereta ini kan jalan dari Tanah Abang ke Rangkasbitung, baru diketahuinya pada saat berhenti di Stasiun Kebayoran Lama. Ada beberapa stasiun yang dilewati mulai dari Tanah Abang kemudian Palmerah, baru di Kebayoran Lama," ucap Harun.

Harun sebelumnya mengatakan, penyelidikan kasus penembakan KRL itu sedang berjalan.

Salah satunya dengan memeriksa proyektil dari senapan angin yang didapat di dalam KRL.

Baca juga: KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Ditembak, Puslabfor Periksa Proyektil Senapan Angin yang Diamankan

Selain itu, ada tiga orang saksi dari pihak PT KAI Commuter yang telah diperiksa guna mengusut kasus penembakan itu.

"Sementara saksi masih tiga orang yang kami mintai keterangan dari pengawalan kereta api," ucap Harun.

PT KAI Commuter sebelumnya menyebutkan, kerusakan kaca KRL itu karena aksi vandalisme pelemparan. Namun, setelah ditelusuri, kaca KRL retak dan berlubang diduga akibat tembakan senapan angin.

"Tindakan vandalisme tersebut berasal dari penembakan senapan angin yang menyebabkan kerusakan pada kaca jendela," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).

Pasalnya, PT KAI Commuter menemukan proyektil dalam KRL 2138 yang diduga dari senapan.

Baca juga: Polisi Duga Proyektil di KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Berasal dari Senapan Angin

Anne mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi untuk mengungkap pelaku penembakan dengan senapan angin itu.

"Tindakan vandalisme terhadap kereta api sangat berbahaya dan melanggar hukum," kata Anne.

PT KAI Commuter juga mengecam tindakan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat di sekitar jalur rel untuk melakukan pencegahan tindakan vandalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com