Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Terkait Pencemaran di Marunda, KSOP Pastikan Aturan Dinas Lingkungan Hidup Diterapkan Ke Semua Perusahaan

Kompas.com - 01/04/2022, 12:16 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda memastikan akan mengawal aturan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara (Jakut) terkait kewajiban-kewajiban perusahaan yang tertuang dalam Keputusan Nomor 12 Tahun 2022.

Aturan tersebut terkait pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan beberapa perusahaan bongkar muat batu bara dan barang curah lain di kawasan Marunda, Jakut.

Kepala KSOP Marunda Isa Amsyari mengatakan, mengingat sumber pencemaran tersebut belum dapat dipastikan, pihaknya meminta semua perusahaan mengikuti aturan yang tertuang dalam keputusan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakut.

"Warning itu sesungguhnya bukan buat satu perusahaan, tetapi semua perusahaan. Tidak bisa aturan itu ditetapkan secara parsial," katanya, Kamis (31/3/2022).

Dia menambahkan, meski surat tersebut diperuntukkan bagi satu perusahaan, pihaknya akan menerapkan aturan tersebut bagi semua perusahaan tanpa membeda-bedakan.

Baca juga: Perusahaan Lain Diduga Juga Cemari Lingkungan Marunda, Wagub DKI: yang Melanggar Akan Diperingatkan dan Disanksi

“Itu tanggung jawab kami memastikan semua mengikuti regulasi yang ada," tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Isa mengatakan, perhatian terhadap lingkungan sudah menjadi keharusan setiap perusahaan yang berada dalam pengawasan pelabuhan Marunda.

"Kami tak menafikkan adanya keluhan dari warga. Namun harus diuji dari mana sumber pencemarannya," ujarnya.

Pasalnya, kata dia, di wilayah KSOP ada beberapa perusahaan yang bergerak di bongkar muat batubara. Perusahaan tersebut termasuk yang industrinya berdekatan dengan pelabuhan Marunda dan memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar tetapi kewenangannya di luar KSOP.

Berdasarkan data, terdapat beberapa pelabuhan bongkar muat barubara, di antaranya pelabuhan HSD, Pelabuhan Wali Jaya, Pelabuhan Jayanti, Marunda Center, Pelabuhan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) C-04, Pelabuhan Marunda Karya Citra Nusantara (KCN), dan pelabuhan bongkar muat pasir PT Wijaya Mandiri.

Baca juga: Dinas LH DKI Akan Beri Sanksi ke Perusahaan Lain yang Lakukan Pencemaran di Marunda

Selain itu, di luar kawasan pelabuhan, tetapi berdekatan dengan pelabuhan ada pula perusahaan yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar, yakni PT Asian Agro.

Isa menyebutkan, banyak perusahaan yang bergerak di pelabuhan bongkar muat dan memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar.

“Maka dari itu, perlu investigasi lebih mendalam dari mana sumber pencemaran yang dikeluhkan warga. Apakah itu merupakan abu batubara atau debu batubara," ungkapnya.

Isa juga menjelaskan, debu dan abu batubara berbeda dari besaran partikel dan sumbernya. Debu batubara biasanya lebih besar dari abu batubara.

“Abu lebih halus biasanya. Debu umumnya muncul dari bahan mentah, sedangkan abu bersumber dari sisa pembakaran," lanjut anak buah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu.

Baca juga: Lingkungannya Tercemar, Warga Sarankan Pemprov DKI Moratorium Kegiatan Bongkar Muat di Pelabuhan Marunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com