JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman padat penduduk di Jalan Jembatan Besi 8 Gang Duri Indah, Jembatan Besi, Tambora, terbakar pada Jumat (1/4/2022) siang.
Api dilaporkan menyala pukul 13.59 WIB. Berdasarkan pantauan pada pukul 16.20 WIB, api sudah dipadamkan dan proses pendinginan masih berlangsung.
Menurut salah satu petugas pemadam kebakaran, pemadaman api yang membakar rumah warga di gang sempit ini cukup mengalami kendala.
Baca juga: Permukiman Terbakar di Jembatan Besi, Warga Tonton Pemadaman di Atas Genteng
"Banyak warga yang berkerumun di gang-gang untuk menonton kebakaran," kata Kartawan, Bintara Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Barat yang sedang bertugas di lokasi, Jumat.
Kartawan mengatakan, petugas enggan menegur warga agar tidak mendekati titik kebakaran tanpa kepentingan.
"Kalau dilarang, mereka biasanya marah, karena lagi dalam keadaan seperti ini. Waktu kami juga terbatas, jadi kami biarkan saja. Mau bagaimana lagi. Asalkan kami masih bisa melakukan pemadaman," sebut dia.
Menurut dia, petugas sesekali menegur warga agar tidak membahayakan diri dan mengganggu pekerjaan petugas. Namun, hal tersebut tidak diindahkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kebakaran pukul 15.10 WIB, api sudah tidak lagi terlihat melahap bangunan-bangunan.
Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Ratusan Kios di IRTI Monas
Namun, selama proses pendinginan, api sempat kembali menyala di salah satu titik bangunan rendah. Petugas pun langsung mengarahkan selang air ke arah api dari lantai 3 sebuah bangunan yang belum jadi.
Di konstruksi bangunan tersebut, petugas nampak tidak sendiri.
Dua petugas itu juga ditemani beberapa warga, sekira tujuh orang di lantai yang sama. Beberapa orang lainnya juga melihat kebakaran dari lantai dua di bangunan yang sama.
Di sana, beberapa warga sesekali mengarahkan petugas ke titik api, sedangkan yang lainnya sibuk merekam momen melalui ponsel masing-masing.
Dari kejauhan, terlihat beberapa petugas bertengger di pucuk atap rumah warga. Dengan sebuah selang, mereka mengarah pada titik api yang sama.
Baca juga: Sarana Prasarana di Lapas Tangerang Dinilai Tak Memadai Untuk Tangani Kebakaran
Di titik lain, di atas genting yang terbuat dari asbes, seorang petugas dibantu seorang warga menembakan air ke arah dalam sebuah rumah.
Warga yang berada di atas konstruksi bangunan pun sesekali meneriaki keduanya agar tidak berpijak di salah satu genting yang berbahaya.
"Jangan injak yang itu, itu enggak ada pondasinya!" teriak warga yang masih sempat terdengar petugas di bawahnya.
Sementara itu, di sekitar lokasi kebakaran, di sepanjang gang sempit, terlihat banyak warga yang berkerumun untuk melihat kebakaran.
Bahkan, sejumlah pemuda terlihat berada cukup dekat dari titik kebakaran yang sudah padam itu. Pakaian dan rambut mereka basah terguyur air dari atas.
Tidak jauh dari mereka, terdapat ember kosong berjajar.
Kendati demikian, beberapa warga juga terlihat membantu petugas dengan memegangi selang air, dan mengarahkan petugas ke jalan-jalan tikus lainnya.
Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Sartono mengatakan, pihaknya tengah memastikan lokasi aman dari nyala api.
"Saat ini api sudah berhasil dipadamkan, tinggal proses pendinginan. Semoga dalam waktu setengah jam ke depan bisa selesai," kata Sartono di lokasi kebakaran, Jumat.
Ia mengatakan, api setidaknya melahap sembilan rumah di permukiman padat penduduk.
"Rumah yang terdampak ada sembilan, di tengah gang kecil," imbuh Sartono.
Baca juga: Cerita Warga Lolos dari Kebakaran di Jembatan Lima, Tambora: Api Seperti Menetes dari Atas
Dalam peristiwa kebakaran itu, Sartono mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
Kendati demikian, saat api masih membara, ada seorang warga yang sempat terjebak di dalam rumah.
"Tadi ada seorang warga yang terjebak di dalam rumah. Tapi sudah berhasil kami evakuasi. Warga tersebut laki-laki, sudah cukup berusia," pungkas Sartono.
Sementaari itu, Kasie Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Barat mengatakan, sebanyak 19 unit pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.
"Sebanyak 19 unit pemadam kebakaran beserta 95 personel diterjunkan. Tim terdiri dari 15 unit Jakarta Barat dan 4 unit Pati Kendal," kata Sjukri dalam keterangannya, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.