Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika 95 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api di Permukiman Padat Jembatan Besi...

Kompas.com - 02/04/2022, 09:09 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

"Banyak warga yang berkerumun di gang-gang untuk menonton kebakaran," kata Kartawan, Bintara Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Barat yang sedang bertugas di lokasi, Jumat.

Kartawan mengatakan, petugas enggan menegur warga agar tidak mendekati titik kebakaran tanpa kepentingan.

"Kalau dilarang, mereka biasanya marah, karena lagi dalam keadaan seperti ini. Waktu kami juga terbatas, jadi kami biarkan saja. Mau bagaimana lagi, asalkan kami masih bisa melakukan pemadaman," sebut dia.

Baca juga: Kebakaran Landa Permukiman Padat di Jembatan Besi, 95 Personel Masih Berjibaku Padamkan Api

Menurut dia, petugas sesekali menegur warga agar tidak membahayakan diri dan mengganggu pekerjaan petugas. Namun, hal tersebut tidak diindahkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 15.10 WIB, api sudah tidak lagi melahap bangunan.

 

Namun, selama proses pendinginan, api sempat kembali menyala di salah satu titik bangunan rendah. Petugas pun langsung mengarahkan selang air ke arah api dari lantai 3 sebuah bangunan yang belum jadi.

Di konstruksi bangunan tersebut, petugas tampak tidak sendiri. Dua petugas itu juga ditemani beberapa warga, sekitar tujuh orang di lantai yang sama.

Beberapa orang lainnya juga melihat kebakaran dari lantai dua di konstruksi bangunan yang sama.

Beberapa warga sesekali mengarahkan petugas ke titik api, sedangkan yang lainnya sibuk merekam momen melalui ponsel masing-masing.

Dari kejauhan, terlihat beberapa petugas berada di atap rumah warga. Dengan sebuah selang, mereka mengarah pada titik api yang sama.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Ratusan Kios di IRTI Monas

Di titik lain, di atas genteng yang terbuat dari asbes, seorang petugas dibantu seorang warga menembakan air ke arah dalam sebuah rumah.

Warga yang berada di atas konstruksi bangunan pun sesekali meneriaki keduanya agar tidak berpijak di salah satu genting yang berbahaya.

"Jangan injak yang itu, itu enggak ada fondasinya!" teriak warga yang masih sempat terdengar petugas di bawahnya.

Sementara itu, di sekitar lokasi kebakaran, di sepanjang gang sempit, terlihat banyak warga yang berkerumun untuk melihat kebakaran.

Bahkan, sejumlah pemuda terlihat berada cukup dekat dari titik kebakaran yang sudah padam itu. Pakaian dan rambut mereka basah terguyur air dari atas.

Tidak jauh dari mereka, terdapat ember kosong berjajar. Warga sempat menggunakan ember-ember itu untuk membantu memadamkan api.

Kendati demikian, beberapa warga juga terlihat membantu petugas dengan memegangi selang air, dan mengarahkan petugas ke jalan-jalan tikus lainnya.

Baca juga: Kebakaran Rumah Kosong Pondok Indah, Petugas Jebol Pintu lalu Temukan Kasur dan Kain Terbakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com