Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta Rani Mauliani ditunjuk untuk menggantikan posisi Taufik. Lagi-lagi Ariza enggan menyebut alasan dicopotnya M Taufik dari kursi pimpinan DPRD.
Ia hanya mengatakan, pergantian "personel" tersebut merupakan hal yang lumrah dilakukan sebuah partai.
Baca juga: Hotman Paris Dilaporkan ke Polisi karena Konten Asusila, Pelapor: Fotonya Makin Menjadi-Jadi
Tidak ada alasan khusus terkait pencopotan Taufik, kecuali untuk memberikan kesempatan bagi anggota lainnya untuk menjadi Wakil Ketua DPRD DKI.
"Seperti partai-partai lain, itu suatu hal biasa saja, memberikan kesempatan yang lain," ucap Riza.
Meski Taufik sudah dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Riza memastikan bahwa politisi senior itu tetap bersama Partai Gerindra.
"Pak Taufik tetap ya (di) partai Gerindra di DPD membantu saya, saya Ketua DPD, Pak Taufik sebagai Ketua Penasihat," ucap dia.
M Taufik mengaku tidak mempermasalahkan pencopotannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI. Ia hanya pasrah saat Ariza memberitahukan kabar pencopotan itu. \
"Ariza bilang saya mau diganti, saya bilang enggak apa-apa ganti saja itu hak partai," kata Taufik.
"Enggak ada masalah menurut saya. Kita kan kapan jabatan datang, kapan dicopot, sebelum kita lahir udah ada catatannya," sambungnya.
Baca juga: Respons M Taufik Saat Tahu Bakal Dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI
Meski tak akan melawan keputusan partainya, Taufik juga membuka kemungkinan untuk pindah ke partai lain dalam waktu dekat. Menurut dia, kemungkinan untuk berpindah partai tidak tertutup karena politik bersifat dinamis.
"Sampai saat ini sih belum ya (ada niat pindah partai). Belum tahu, nanti waktunya. Kan saya masih di Gerindra. Kita lihat bulan depanlah," sambung Taufik.
Taufik sendiri sampai saat ini belum tahu pasti alasannya dicopot. Ia pun menyayangkan jika pencopotannya itu diakibatkan doanya agar Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi Presiden.
Doa tersebut sempat dilontarkan saat menghadiri acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya pada 6 Februari 2022.
"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai internal Partai Gerindra DKI menjadi terbelah setelah datangnya Ariza.