DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono merespons hasil survei yang dilakukan oleh Setara Institute yang menyebut Kota Depok menjadi kota yang paling intoleran.
Imam mengatakan, lembaga survei mana pun berhak melakukan penilaian terhadap Pemerintah Kota Depok. Akan tetapi, penelitian tersebut harus dilakukan dengan data yang valid.
Ia mengeklaim, Kota Depok mendapat skor 72,7 persen untuk wilayah dengan kerukunan umat beragama.
Baca juga: Dua Alasan Setara Institute Nobatkan Depok Jadi Kota Paling Intoleran
"Pemerintah sudah mengeluarkan indikator kerukunan umat beragama, dan Depok bagian dari Jawa Barat wilayahnya cukup tinggi, 72,7 persen, artinya cukup baik," ujar Imam di Balai Kota Depok, Senin (4/4/2022).
Menurut Imam, penelitian yang dilakukan Setara Institute hanya berdasarkan data yang diperoleh secara sepihak.
"Dan mereka (Setara Institute) menggunakan data sekunder, sepertinya tidak data primer. Dan saya katakan, lembaga mana pun boleh membuat survei, tetapi hasilnya itu semua orang bisa buat," ujar dia.
Imam mengeklaim, selama ini Pemkot Depok tak memiliki masalah intoleran. Kalaupun ada persoalan, akan diselesaikan dengan musyawarah oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Selama sejak saya jadi menjabat Wakil Wali Kota, enggak ada persoalan-persoalan terkait intoleran yang sampai ke kami. Saya rasa indeks (dari Setara Institute) tersebut tidak pas. Karena kalau yang pas yaitu dari indeks kerukunan beragama dari Kementerian Agama," kata Imam.
Baca juga: Besaran Zakat Fitrah di Depok Ditetapkan Rp 45.000, Naik Rp 7.500 dari Tahun Lalu
Imam pun khawatir jika lembaga suatu lembaga yang bukan dari berasal pemerintah malah membuat indikator yang menyudutkan sebuah daerah ataupun kota.
"Apalagi kalau hasil itu dipergunakan untuk mengadu domba ya, membuat gelisah bagi masyarakat Kota Depok, ada yang bilang, 'Aduh saya nyesal tinggal di Depok' kan jadi lucu," ujar Imam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.