Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perempuan di Tangerang Obati 3 Anjing ke Dokter Hewan Malah Dituduh Mencuri...

Kompas.com - 05/04/2022, 07:58 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Christine, warga Kota Tangerang, mengaku dituduh mencuri anjing dan sempat akan dijemput paksa oleh anggota polisi dari Polisi Sektor (Polsek) Cipondoh.

Upaya penjemputan paksa itu terjadi pada 31 Maret 2022.

Sebelumnya, pada 29 Maret 2022, Christine memang mengaku mengantarkan tiga anjing yang terlantar ke dokter hewan.

Baca juga: Obati dan Bawa 3 Anjing Terluka ke Dokter, Perempuan di Tangerang Mengaku Dituduh Pencuri

Lantaran dituduh dan hendak dijemput paksa, Christine melaporkan Kepala Polsek Cipondoh dan dua anggotanya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota pada 31 Maret 2022.

Berikut merupakan rangkuman berita berkait penuduhan dan penjemputan paksa itu:

Obati tiga anjing terluka

Christine mengatakan, tuduhan itu bermula saat dirinya melihat tiga ekor anjing di sebuah pekarangan kosong di Kecamatan Cipondoh pada 29 Maret 2022.

Dari tiga anjing itu, dua di antaranya jenis husky, sedangkan satu lagi berjenis golden retriever.

"Saya juga pas ngambil di pekarangan kosong. Itu saya tungguin dulu, kondisinya ketiganya sedang terikat," kata Christine saat dihubungi, Senin (4/4/2022).

"Kan pasti enggak mungkin saya ambil langsung gitu aja, saya tungguin pemiliknya muncul enggak nih," sambung dia.

Baca juga: Mengaku Dituduh Curi Anjing, Perempuan di Tangerang Laporkan Kapolsek Cipondoh ke Propam

Christine menyebutkan, lantaran pemilik anjing itu tak kunjung datang, dia memberi makan terlebih dahulu ketiga anjing itu.

Menurut Christine, ketiga anjing itu dalam keadaan mengenaskan. Ada anjing yang sudah terinfeksi di bagian matanya dan terluka di bagian badannya.

Menurut dia, anjing husky di pekarangan itu juga sudah pincang.

Christine lalu membawa ketiga anjing itu ke dokter hewan.

Dua hari berselang, pada 31 Maret 2022 sekitar pukul 12.30 WIB, Christine didatangi sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Cipondoh di kediamannya.

Baca juga: Polisi Bantah Jemput Paksa Perempuan di Tangerang Terkait Tuduhan Mencuri Anjing

Saat itu, menurut dia, anggota Polsek Cipondoh hendak menjemput paksa dirinya atas tudingan mencuri tiga ekor anjing.

"Polisi yang datang ke rumah saya untuk jemput paksa. Menurut dia, itu (jemput paksa) perintah komandannya, berarti Kapolseknya (Cipondoh)," tutur Christine.

"Saya dibilang pencurian," sambung dia.

Saat itu, kepada polisi, Christine meminta bukti soal tuduhan pencurian tersebut.

Kepolisian lalu menunjukkan bukti berupa rekaman kamera CCTV. Dalam rekaman itu tampak Christine sedang berada di pinggir jalan.

Baca juga: Duduk Perkara Perempuan di Tangerang Mengaku Dituduh Curi Tiga Anjing

Selain itu, dia menyebutkan bahwa polisi juga menunjukkan bukti berupa dokumentasi foto mobil yang digunakan Christine untuk membawa anjing itu ke dokter hewan.

Christine menilai, tuduhan itu tidak berdasar. Sebab, dia membawa anjing itu dari sebuah pekarangan, bukan di kediaman seseorang.

Saat ini ketiga anjing itu juga masih berada di tempat dokter hewan.

Menurut Christine, tindakannya bukanlah bentuk pencurian. Namun, kepolisian saat itu tetap bersikeras meminta Christine ikut ke kantor Polsek Cipondoh.

Christine menilai, dia bukanlah seorang tersangka tindak kriminal yang bisa langsung diseret ke kantor polisi.

Baca juga: Perempuan yang Dituduh Curi Anjing Laporkan Kapolsek Cipondoh ke Propam, Polisi: Itu Hak Dia

Laporkan polisi ke Propam

Dalam kesempatan itu, Christine mengaku melaporkan Kapolsek Cipondoh Komisaris Polisi Ubaidillah, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cipondoh Inspektur Dua Zainal Arifin, dan Polisi Wanita Suswanti ke Propam Polres Metro Tangerang Kota pada 31 Maret 2022.

"(Melaporkan) Kepala Polsek Cipondoh, Kanit Reskrim Zainal Arifin dan Polwan Suswanti ke Propam Polres Metro Tangerang Kota," kata Christine.

Pelaporan itu dilakukan lantaran ia kecewa dengan kinerja Polsek Cipondoh yang menuduhnya sebagai pencuri anjing tanpa diperiksa lebih dahulu.

Selain itu, proses penjemputan paksa yang berlangsung pada 31 Maret 2022 juga menjadi dasar Christine membuat laporan itu.

Baca juga: Dugaan Penipuan Beli Mobil di Diler Honda MT Haryono, Modus Berulang hingga Masuk DPO

Polisi bantah jemput paksa

Secara terpisah, Zainal membantah adanya upaya penjemputan paksa terhadap Christine.

Menurut Zainal, ketika mendatangi kediaman Christine, polisi hendak mengklarifikasi peristiwa yang terjadi.

"Jemput paksa bagaimana? Orangnya saja (sekarang) masih di rumah. Itu kan kami datang sama korbannya, sama Pak RT, sama Pak Satpam," kata Zainal.

"Itu mau diklarifikasi. Namanya yang punya anjing kan diminta lagi, begitu," sambung dia.

Baca juga: Spanduk Jenderal Andika Berkaos PKI Tiba-Tiba Muncul di Tanah Abang dan Menteng

Duduk perkara kasus

Dalam kesempatan itu, Zainal menjelaskan duduk perkara kasus tersebut.

Awalnya, kata Zainal, ada pemilik toko aki di Cipondoh yang mengaku kehilangan tiga ekor anjing.

"Kemudian kita layani, kita lakukan penyelidikan. Ada rekaman CCTV, ada foto-foto diduga pelaku. Pada saat mengambil anjing itu, diduga pelaku ini kan tidak minta izin. Kan (tiga ekor anjing) ada pemiliknya," ujar Zainal.

"Anjing itu kan ada pemiliknya, tiga ekor anjing. Akhirnya tahu setelah kita buka CCTV, diduga pelakunya ada tiga orang," tutur dia.

Menurut Zainal, pihaknya juga menyimpan nomor pelat mobil yang digunakan Christine saat membawa anjing itu ke dokter hewan.

Baca juga: Pastikan Stok Minyak Goreng Curah Aman, Disperindag Tangsel Gelar Operasi Pasar Seminggu Sekali

Dia menilai, Christine merasa sebagai penyelamat hewan. Namun, menurut Zainal, Christine seharusnya tetap harus meminta izin terlebih dahulu saat hendak membawa hewan itu ke dokter hewan.

Sebab, pemilik anjing merasa kebingungan saat ketiga anjing itu menghilang.

"Alangkah baiknya waktu ngambil itu kan di situ ada pos satpam, ada satpam, ada toko-toko di depannya, minimal tanya ini anjing siapa kan begitu, harusnya dia koordinasi sama pemiliknya," urai Zainal.

"Jadi biar enak. Pemiliknya enggak dikasih tahu, tiba-tiba hilang. Ya pemiliknya bingung ada tiga ekor anjingnya hilang," sambungnya.

Baca juga: Bertemu Pihak PN Tangerang, Pengacara Pertanyakan Kelanjutan Eksekusi Rumah di Serpong

Tanggapan soal dilaporkan ke Propam

Zainal membenarkan bahwa Christine membuat laporan tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.

"Sudah. Dari kemarin dia audah laporan itu, dari Kamis (31/3/2022) malam," kata Zainal.

Menurut dia, warga memang memiliki hak untuk melaporkan anggota kepolisian ke divisi Propam.

"Ya itu kan haknya dia (Christine) lah yang laporin, ya silakan. Kita kan melayani masyarakat juga," ujar Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com