Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos di 5 Perguruan Tinggi Asia hingga Eropa, Fawwaz: Diberi Petuah oleh Orangtua Setiap Selesai Shalat

Kompas.com - 05/04/2022, 16:55 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Nama Muhammad Fawwaz Farhan Farabi menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini.

Pasalnya, salah satu siswa jebolan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC Serpong) itu diterima di lima perguruan tinggi yang tersebar di Asia hingga Eropa.

Ternyata, prestasi yang ditorehkan Fawwaz itu tak lepas dari pendidikan karakter yang diberikan kedua orangtuanya.

Sejak kecil, ia dididik untuk menjadi sosok yang lebih baik dari kedua orangtuanya.

"Jadi umi abi itu memang selalu mengayomi, mengasih nasihat, terlebih dalam hal pendidikan intinya semaksimal mungkin jalan apapun bakal dilewatin," ujar Fawwaz saat ditemui di kediamannya di Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Mengenal Fawwaz, Siswa Berprestasi yang Diterima di 5 Perguruan Tinggi Asia hingga Eropa

"Dikasih petuah terus setiap habis shalat, biasanya ada nasihat. Kalau ada keinginan apapun terkait pendidikan insyaallah umi abi bakal mendukung banget," lanjut dia.

Petuah itulah yang kemudian menjadi salah satu pemicu bagi Fawwaz. Ia pun bertekad agar bisa menjadi lebih sukses dari orangtuanya, serta menjadi sosok yang berguna bagi bangsa dan negara.

Fawwaz bercerita bahwa dulu orangtuanya berjuang susah payah untuk mendapatkan gelar S3, di tengah kondisi perekonomian keluarga yang sulit.

Orangtua Fawwaz terus memotivasi anak-anaknya untuk bersemangat dalam mengejar cita-cita dan menekuni pendidikan karena kondisi finansial keluarga mereka kini telah jauh lebih baik.

"Dulu banyak cerita juga dari abi umi ketika masih susah. Asalkan ada niat, ada usaha, segalanya bisa dilakukan. (Mereka akan melakukan segala cara untuk) menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar terbaik," pungkas Fawwaz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com