Seorang pengemudi ojol Alex mengaku Pertalite, jenis bahan bakar yang sudah ia gunakan sejak lama, menjadi langka saat ini.
"Karena pada beralih ke Pertalite, Pertalite-nya jadi langka," ujar Alex yang telah menjadi pengemudi ojol selama 4 tahun itu, Rabu (6/4/2022).
Dulu, Alex sesekali menggunakan Pertamax ketika stok Pertalite kosong. Namun, karena adanya kenaikan harga yang signifikan, ia tidak pernah lagi menggunakan Pertamax. B
"Kita kan saat ini cari yang murah saja," katanya.
Pengemudi ojol lainnya, Farel, mengatakan dia harus mengantre panjang untuk mendapatkan Pertalite.
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Antrean Kendaraan untuk Isi Pertalite Mengular di SPBU Jalan Fatmawati
Dia bahkan sudah menyambangi banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mendapatkan Pertalite dengan mudah. Namun, antrean panjang tetap terjadi di SPBU mana pun yang ia datangi.
"Nyari Pertalite susah, antre terus. Pada antre semua ke pom-pom bensin," kata dia.
Tak hanya itu, kenaikan harga Pertamax juga membuat pedagang bensin eceran gigit jari. Sebabnya, Pertamina resmi mengeluarkan aturan tentang pelarangan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan jeriken.
Dampaknya, pedagang eceran tidak bisa menjual BBM jenis pertalite dan hanya menjual BBM jenis pertamax.
Seorang pedagang BBM eceran, Sujibto (28), mengaku kehilangan beberapa pembeli karena kosongnya stok pertalite.
"Tadi pagi mau ngambil (stok pertalite), cuma sudah enggak bisa katanya, yang jeriken enggak boleh beli pertalite di SPBU," ujarnya saat ditemui di Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Saat Pengemudi Ojol Mengeluh Sulit Dapat Bahan Bakar, Pengguna Pertamax ke Pertalite Semua
Sujibto akhirnya hanya membeli BBM jenis pertamax. Harga pertamax dari SPBU yaitu Rp 12.500 per liter, lalu dijual kembali seharga Rp 13.500 olehnya.
"Cuma ngambil seribu (untung). Kalau bagi kami sebagai pedagang eceran merasa selain omzet menurun, kadang orang-orang (pembeli) enggak semua mau. Soalnya di SPBU masih ada, makanya omset kami itu menurun," jelasnya.
Sejak tadi pagi, banyak pelanggannya yang tidak jadi membeli karena mereka hanya ingin BBM jenis pertalite.
Kata Sujibto, biasanya sudah ludes 2 jeriken pertalite sejak lapak BBM ecerannya buka pukul 06.00 WIB hingga siang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, karena stok pertalite kosong, hari ini ia belum mencapai penjualan 1 liter BBM jenis pertamax.