Setelah mendengar jawaban Priyanto, Surjadi kembali mengorek aksi pengeboman tersebut.
“Ngebom apa itu?” tanya Surjadi.
“Ya pada saat itu kan Timor Timur (menjelang) merdeka terakhir, pada saat kita embarkasi untuk pulang,” jawab Priyanto.
Priyanto mengaku tak mengetahui secara persis mengenai obyek bangunan yang jadi sasaran pengeboman apakah di dalamnya terdapat keluarga atau tidak.
Priyanto mengakui bahwa tindakannya membuang tubuh Handi dan Salsabila itu salah.
“Kami menyesal. Tindakan yang saya lakukan emang salah. Saya akui dan saya menyesal,” kata Priyanto.
Karena penyesalannya itu, Priyanto berkeinginan bisa menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga Handi dan Salsabila.
“Harapan saya, saya bisa minta maaf kepada keluarganya,” tutur Priyanto.
Baca juga: Kolonel Priyanto Ungkap Kronologi Tercetusnya Ide Buang Handi dan Salsabila ke Sungai
Ia berulang kali menyampaikan penyesalannya karena sudah membuang Handi dan Salsabila ke sungai. Priyanto menyebut dirinya hilang kendali.
“Saya tidak tahu ada setan dari mana yang masuk ke kepala saya, saya juga enggak tahu, panik, kalap dan ada yang masuk tiba-tiba saya tidak tahu bagaimana. Itu yang terjadi,” kata Priyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.