Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Dibacok Saat Hendak Shalat Subuh, Barang Berharga Tak Diambil, Diduga Salah Sasaran

Kompas.com - 08/04/2022, 08:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa seorang wanita berinisial K (49) yang menjadi korban pembacokan di Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022) pagi.

Peristiwa itu terjadi pukul 04.30 WIB, tepat saat korban berjalan kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat subuh.

Korban mengalami luka bacok di bagian punggung dan luka di lengan saat mencoba menangkis ayunan celurit dari pelaku.

Baca juga: Seorang Wanita di Pasar Minggu Tiba-tiba Dibacok Saat Jalan Kaki ke Masjid untuk Shalat Subuh

Kronologi

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Bambang Handoko mengatakan, insiden pembacokan yang dialami korban terjadi di tepi jalan.

Korban yang saat itu sedang berjalan seketika dihampiri oleh pelaku dari arah belakang. Pelaku saat itu saat itu menggunakan sepeda motor.

"Tahu-tahu korban dibacok dari belakang," ujar Bambang saat dikonfirmasu, Kamis.

Bambang mengatakan, belum diketahui motif dari pembacokan terhadap korban. Korban dalam pemeriksaanya juga mengaku tidak mengenal dengan pelaku.

"Iya (korban) warga situ. Dia tidak mengerti apa-apa," ucap Bambang.

Baca juga: Wanita di Pasar Minggu Dibacok Orang Tak Dikenal, Polisi Pastikan Tak Ada Barang Berharga Hilang

Dalami motif

Hingga saat ini, penyidik gabungan dari Polsek Pasar Minggu dan Polres Metro Jakarta Selatan tengah mendalami kasus tersebut.

Polsi memastikan tidak ada barang berharga korban yang hilang akibat insiden pembacokan itu.

"Tidak ada (barang berharga yang hilang),tidak bawa sama sekali," ujar Bambang

Penyidik masih menyelidiki dengan berupaya memeriksa saksi-saksi dan kamera CCTV untuk mengungkap aksi pembacokan terhadap korban.

"Kedua upaya-upaya patroli di sekitar itu juga sudah kita antisipasi bahkan sudah kita strong point kan. Cuma pas menjelang shalat, anggota juga shalat, mungkin bergeser ke satu titik yang lain," ucap Bambang.

Baca juga: Wanita di Pasar Minggu Dibacok Saat Hendak Shalat Subuh, Polisi Duga Pelaku Salah Sasaran

Diduga salah sasaran

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu, Iptu Sofyan Suri menambahkan, insiden pembacokan kepada korban itu diduga salah sasaran.

Dugaan sementara itu muncul karena tidak adanya barang berharga korban yang hilang. Korban juga tak mengenal pelaku.

"Sepertinya salah sasaran, orang tidak ada (barang korban) yang hilang," ujar Sofyan.

Penyidik dari Polsek Pasar Minggu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.

Baca juga: Kronologi Remaja Tewas Dibacok saat Tawuran di Palmerah, Ditemukan Warga Tergeletak Tak Bernyawa

Ada beberapa rekaman kamera CCTV yang diperiksa. Namun, aksi pelaku membacok korban tak terlihat jelas dalam rekaman kamera pengawas itu.

"CCTV ada tapi tidak begitu jelas. Pelaku (terlihat) satu orang," ucap Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com