TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meresmikan pusat kegiatan keagamaan Islam, yakni Islamic Center, yang berlokasi di BSD, Serpong, Tangsel.
Kegiatan peresmian tersebut dihadiri oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie pada Jumat (1/4/2022).
"Kami berharap (Islamic Center ini) betul-betul menjadi pusat kegiatan damai Islam dengan seluruh kultur dan budayanya," ujar Benyamin usai peresmian.
"Jadi bukan hanya kegiatan-kegiatan ibadah saja, tetapi juga ada kegiatan-kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, kegiatan budaya, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya," lanjut dia.
Anggaran yang dihabiskan untuk membangun Islamic Center Tangel sebesar Rp 34 Miliar.
Nantinya, pengelolaan aset pemerintah kota ini akan dilaporkan setiap tahun ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pemerintah Kota Tangsel nantinya juga akan membentuk badan pengelolaan Islamic Center tersebut.
Baca juga: Islamic Center Tangsel Diresmikan Jelang Ramadhan, Ada Masjid hingga Gedung Serbaguna
"Teman-teman saya sudah melakukan peninjauan ke Jogja, kemudian di masjid-masjid lain yang mempunyai manajemen-manajemen tertentu, bahkan sampai ke Padang kita cari itu. Di sana juga sama bentuknya, badan pengelola," jelas Benyamin.
Badan pengelola inilah yang nanti berwenang membentuk unit-unit yang mengatur kegiatan keseharian meliputi unit pengelola kebersihan, pengelola zakat, pengelola dewan kesejahteraan masjid, dan lainnya.
Benyamin berharap gedung baru tersebut bisa digunakan saat bulan Suci Ramadhan 1.443 Hijriah untuk kegiatan tarawih.
Diresmikan Jelang Ramadhan
Gedung yang berada di BSD, Serpong, Tangsel tersebut memang diagendakan diresmikan menjelang Ramadhan 2022.
Kepala Bidang Perkantoran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Tangsel Ihtiyan Hermansyah mengatakan, gedung yang selesai dibangun pada akhir 2021 itu diresmikan menjelang Ramadhan 2022 karena ada keinginan dari masyarakat.
"Jadi memang diagendakan peresmiannya sebelum Ramadhan karena ada keinginan dari masyarakat sekitar untuk mempergunakan Islamic Center itu untuk tempat shalat, khususnya kegiatan tarawih selama bulan Ramadhan" ujar Ihtiyan, saat ditemui di kantornya, di BSD, Serpong, Tangsel, Senin (4/4/2022).
"Saat ini sedang dalam masa pemeliharaan dan proses serah terima ke Setda Kota Tangsel," lanjutnya.
Baca juga: Dibangun dengan Konsep Welcoming Space, Islamic Center Tangsel Fasilitasi Warga Berkebutuhan Khusus
Setelah diresmikan, gedung bagian atas yang difungsikan sebagai tempat ibadah langsung digunakan untuk shalat Jumat.
Ihtiyan mengungkapkan, masyarakat tampak antusias dengan kehadiran pusat kegiatan islam di Tangsel tersebut.
Hal ini terlihat saat hari peresmian. Kata dia, ada ratusan masyarakat yang turut hadir meramaikan shalat Jumat setelah peresmian Islamic Center.
"Setiap warga diwajibkan membawa alat shalatnya sendiri. Selain itu, masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker dan menjaga jarak," tutur dia.
Makna Corak Dinding Pintu Masuk Utama Islamic Center
Gedung Islamic Center didesain sedemikian rupa dengan berbagai corak dan hiasan yang menyimpan sejuta makna yang unik.
Dibangun dengan menampilkan kesan mewah dan modern, gedung ini terdiri dari beberapa konsep utama, yaitu bangunan, kubah, dan fasad (wajah depan) pada dinding pintu masuk utama.
Ternyata, konsep fasad pada dinding pintu masuk utama Islamic Center bertuliskan kaligrafi lafaz Allah yang bermakna dzikir dengan kalimat tasbih, tahlil, takbir, dan tahmid.
Konsep ini mengadopsi arsitektur kontemporer kaligrafi "Kufi Musattar" atau kaligrafi yang tersusun dari garis lurus yang bertemu dengan garis vertikal.
Baca juga: Menyelami Makna Corak Dinding Depan Pintu Masuk Utama Islamic Center Tangsel
Kemudian, pertemuan garis tersebut membentuk sudut siku yang tegak lurus tanpa adanya satu putaran atau lengkungan.
"Bertuliskan 'Allahu Akbar', 'La illa ha illallah', 'Alhamdulillah', dan 'Subhanallah'," ujar Ihtiyan kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
"Jika diterjemahkan artinya Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah, Segala Puji Bagi Allah, dan Maha Suci Allah," lanjutnya.
Selain itu, pada bagian sisi kanan dan kiri fasade terdapat ornamen "krawangan" berbahan glassfiber reinforced cement (GRC) yang berlubang dengan pola geometris.
GRC pada dinding bangunan biasanya bertujuan untuk menginfiltrasi efek cuaca dengan tetap mempertimbangkan nilai estetika.
Beberapa tahun ini menjadi favorit banyak orang dalam dunia arsitektur dan properti, GRC memiliki daya tahan ekstra terhadap api dan air.
"Dengan mengutamakan fungsinya sebagai pusat kegiatan, pembinaan keagaamaan dan pengembangan agama Islam di Kota Tangerang Selatan," jelas Ihtiyan.
Kubahnya Diadopsi dari Bentuk Kubah Turki
Lebih jauh, Ikhtiyan mengatakan bahwa gedung tersebut dibangun dengan konsep minimalis. Islamic Center Tangsel juga disebut mengadopsi kiblat kubah-kubah yang ada di Timur Tengah dengan penambahan unsur lokal ciri khas Tangsel yaitu warna tosca.
Baca juga: Ini Alasan Pemkot Tangsel Resmikan Islamic Center Sebelum Ramadhan 2022
"Cuma memang kita menyesuaikan kondisi yang ada di Tangsel. Motif dari kubahnya sendiri mengambil motif rub al-hizb," jelas Ikhtiyan saat ditemui di kantornya di BSD, Senin.
Rub al-hizb adalah sebuah lambang Islam, yang digariskan sebagai dua persegi yang bertindih, sehingga menunjukkan delapan penjuru mata angin.
Simbol ini menunjukkan bahwa islam dalam penyebarannya mengarah ke segala penjuru.
Sedangkan bagian dalam gedung masih dalam tahap penyempurnaan ornamen. Rencananya, akan melibatkan para peserta lomba kaligrafi MTQ dan masukan dari tokoh agama di Tangsel.
"Kayak lomba-lomba kaligrafi akan dimasukkan ke situ. Karena yang sekarang belum lengkap semuanya untuk ornamen. Baru untuk standar pelayanan shalat saja dulu," tutur Ihtiyan.
Menurutnya, gedung yang dibangun di atas lahan seluas 6.450 meter persegi itu dapat menampung hingga 1.800 jemaah.
Bangunan dua tingkat tersebut memiliki beragam fungsi. Bagian atas seluas 1.753 meter persegi digunakan sebagai masjid atau tempat ibadah, sedangkan bagian bawahnya seluas 1.810 meter persegi itu dimanfaatkan sebagai gedung serbaguna.
Gunakan Konsep Welcoming Space, Fasilitas Bisa Diakses Warga Berkebutuhan Khusus
Dibangun dengan menggunakan konsep welcoming space, gedung Islamic Center bisa langsung terlihat dari plaza. Gedung tersebut juga tersambung dengan ramp menuju pintu utama masjid.
Ramp sendiri merupakan bidang miring pada bagian dari bangunan sebagai pengganti tangga.
Ramp tersebut bisa digunakan oleh pengunjung yang tidak bisa menggunakan tangga, misalnya pengunjung dengan kursi roda, troli, kereta dorong, dan sebagainya.
Baca juga: Ramadhan 2022, Jakarta Islamic Center Tunggu Aturan Teknis Kemenag soal Buka Puasa Bersama
"Islamic Center memiliki ruang terbuka hijau yang luas, dengan plaza entrance (pintu masuk) masjid yang lebar," ujar Ihtiyan.
"Area ramp juga berfungsi sebagai sirkulasi pejalan kaki yang didesain universal sehingga orang yang berkebutuhan khusus bisa mengakses ruangan salat," lanjut dia.
Area plaza depan juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat shalat tambahan apabila kapasitas masjid penuh, terutama saat pelaksanaan salat Idul Fitri.
Sementara itu, bangunan utama Islamic Center terdiri dari bagian kubah, lantai 1 sebagai pusat kegiatan, lantai 2 sebagai pusat ibadah, serta akses masuk lantai 1 dan lantai 2 yang berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.