JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 002 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Khalid mengatakan, perempuan berinisial Y (4) yang membawa senjata tajam (sajam) ke dalam masjid diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Menurut Khalid, perempuan itu sering datang ke masjid untuk ibadah, tetapi sebelumnya tidak pernah membawa sajam.
"Yang kami tahu, dia sering datang ke masjid, tapi tidak pernah ngaco seperti ini, baru kali ini. Entah ada apa saya kurang tahu," kata Khalid saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Diduga ODGJ, Seorang Perempuan Bawa Senjata Tajam Masuk Masjid di Pesanggrahan
Khalid sendiri bertetangga dengan Y. Dia selama ini mengetahui bahwa perempuan mengalami gangguan kejiwaan, tetapi tak mengetahui penyebabnya.
Adapun sajam yang dibawa Y ke dalam masjid menyerupai pisau roti. Pisau itu disebut tidak tajam seperti sajam pada umumnya.
"Hanya kayak pisau roti, enggak tajam, dan itu langsung diamankan, langsung kondusif. Sajam itu biasa saja," kata Khalid.
Baca juga: Perempuan Bawa Sajam ke Masjid di Pesanggrahan Diduga ODGJ, Polisi Telusuri Info ke Rumah Sakit
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita memasuki masjid sambil membawa senjata tajam viral di media sosial.
Video hasil rekaman kamera pengawas itu diunggah di akun Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam video terlihat perempuan itu masuk ke dalam masjid lalu dihalau oleh jemaah laki-laki.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, Y merupakan warga yang tinggal di sekitar masjid. Tak sedikit jemaah masjid yang mengetahui kondisi kejiwaan perempuan itu.
"Pendalaman ke kakak kandungnya, bahwa saat ini dia masih dalam pengawasan dokter kejiwaan. Tetapi untuk pastinya kami masih melakukan pendalaman," kata Nazirwan.
Baca juga: Jelang Demo 11 April, 1000 Mahasiswa Siap Turun dan Ancaman Pembubaran oleh Kepolisian
Oleh karena itu, pengurus masjid dan jemaah tak mempersoalkan peristiwa tersebut.
"Rumah dia dengan masjid berada satu RW, lebih kurang 1 kilometer. Yang bersangkutan stres, sudah selama 10 tahun, sampai sekarang masih dalam perawatan," kata Nazirwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.