Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Ungkap Penyebab Kemacetan Jakarta Beberapa Hari Terakhir

Kompas.com - 11/04/2022, 18:21 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan, momentum Ramadhan menjadi salah satu penyebab terjadi kemacetan yang masif di Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir.

Dia menjelaskan, pada sore hari akan ada banyak warga yang pulang secara bersamaan untuk mengejar momen buka puasa bersama keluarga.

"Seperti yang kita ketahui saat ini bulan Ramadhan, tentu pada sore hari seluruh warga ingin buka bersama di rumah sehingga seluruh kendaraannya masuk berada di jalan pada posisi yang sama, tentu itu menyebabkan kepadatan di beberapa titik," kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Jakarta Lebih Macet Saat Bulan Puasa

Selain itu, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 di DKI Jakarta juga meningkatkan arus lalu lintas dibandingkan saat PPKM Level 3.

"Dari hasil evaluasi kami pada minggu terakhir dibandingkan PPKM Level 3 bahwa secara rata-rata volume kendaraan di hari pelaksanaan PPKM Level 2 (alami) peningkatan sedikit yakni sekitar 5,5 persen," imbuh dia.

Penyebab kemacetan ketiga, yaitu tradisi ziarah yang biasa dilakukan masyarakat Jakarta pada awal bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Antisipasi Kemacetan akibat Demo Mahasiswa, Dishub DKI Kerahkan 100 Petugas

"Masyarakat kita (yang) melakukan ziarah di beberapa lokasi adanya ziarah itu kendaraan parkir tentu itu jadi hambatan dan jadi perlambatan lalu lintas," ucap Syafrin.

Solusi yang ditawarkan oleh Dishub DKI yaitu dengan mengarahkan petugas untuk mengatur parkir kendaraan untuk para peziarah.

"Kemudian di beberapa titik potensial menjadi akses utama kendaraan menuju pulang ke rumah (untuk berbuka puasa) di sana kami perkuat anggota, tentu koordinasi dengan rekan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan pengaturan secara intensif di sana," kata Syafrin.

Dishub DKI Jakarta juga akan memaksimalkan area traffic control system (ATCS) dengan memperpanjang durasi lampu hijau di beberapa titik lampu lalu lintas.

"Jadi artinya di beberapa simpang yang kemudian potensial di kaki-kaki tertentu terjadi antrean panjang, itu otomatis diberi waktu hijau yang lebih panjang," kata Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com