JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di kawasan Patung Kuda dan sekitar Gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022), telah selesai.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, situasi di dua lokasi yang sebelumnya menjadi titik aksi unjuk rasa itu telah kondusif sejak Senin sore.
"Situasi di depan (Gedung) DPR terkendali, lalu lintas bisa berjalan dengan lancar," ujar Fadil dalam konferensi pers, Senin malam.
Baca juga: 6 Polisi Diserang hingga Terluka Saat Evakuasi Ade Armando yang Dikeroyok
Fadil memastikan tidak ada penutupan jalan tol. Massa mahasiswa yang telah selesai menyampaikan pendapat telah kembali ke rumah masing-masing.
"Untuk lokasi di depan Istana, di seputar Patung Kudang, berjalan kondusif, tidak ada insiden yang berarti dan sekarang juga lalu lintas sudah aman, lancar, dan normal kembali," ucap Fadil.
Fadil mengatakan, aspirasi mahasiswa pun telah diterima oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dengan didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sudah dijelaskan juga bahwa DPR mendukung penuh apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden pada hari Minggu bahwa tidak ada penundaan dan perpanjangan (Pemilu 2024)," kata Fadil.
Baca juga: Kapolda Metro Akan Umumkan Pengeroyok Ade Armando: Jika Tak Serahkan Diri, Kami Tangkap!
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang terjadi di kawasan Gedung DPR sempat ricuh. Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando diduga menjadi korban pengeroyokan.
Fadil sebelumnya mengatakan, sejumlah pengeroyok Ade Armando telah teridentifikasi. Mereka dipastikan bukan bagian dari mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa pada Senin.
Alumni Akademi Kepolisian tahun 1991 itu pun menyayangkan adanya sejumlah pihak memanfaatkan momen itu untuk membuat provokasi hingga terjadi kericuhan.
"Kami menyayangkan ada kelompok sengaja memancing di air keruh. Dia bukan unjuk rasa menyampaikan pendapat tapi memang niat untuk membuat kerusuhan," ucap Fadil.
Baca juga: Polisi Pastikan Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa
Peristiwa pengeroyokan Ade Armando itu terjadi saat massa aksi mulai ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian usai ditinggal oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga Wakil Ketua DPR kembali ke dalam gedung parlemen.
Ade Armando yang sebelumnya bergabung dalam barisan massa aksi tiba-tiba ditarik dan didorong hingga terjatuh. Setelah itu, dia dikeroyok hingga tak berdaya.
Aparat kepolisian yang berada di lokasi langsung berusaha menghentikan aksi tersebut dan mengevakuasinya ke dalam area kompleks parlemen.
Tampak wajah Ade Armando babak belur hingga mengeluarkan darah saat dievakuasi oleh petugas kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.