JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (11/4/2022).
Meski izin unjuk rasa diajukan oleh BEM SI, pada praktiknya, aksi unjuk rasa juga dihadiri sejumlah kelompok non-mahasiswa, seperti pelajar, pengendara ojek online (ojol), hingga warga sipil lainnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, polisi saat ini tengah menyelidiki kemungkinan adanya pelajar yang digerakkan oleh oknum-oknum tertentu.
"Tadi ada pelajar yang memang masuk kami kategorikan massa cair. Kami sedang pelajari apakah ini murni cair atau ada orang-orang yang menggerakkan," kata Fadil di Gedung DPR RI, Senin.
Baca juga: Polisi Temukan Indikasi Remaja di Tangerang Dibayar untuk Ikut Demo 11 April
Ia menyebutkan, polisi bakal mengusut apakah ada aktor intelektual yang menggerakkan para pelajar tersebut.
Setidaknya 80 pelajar diamankan saat aksi demonstrasi berlangsung di kawasan Patung Kuda dan depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin siang hingga sore.
"Di Monas yang kami amankan banyak, khususnya pelajar, totalnya sekitar 80 orang," kata Fadil.
Saat ini, kata Fadil, pihak kepolisian sudah memeriksa dan memastikan akan memulangkan para pelajar tersebut jika tidak terbukti melakukan pelanggaran.
Sementara itu, sebanyak 86 remaja diamankan Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota karena diduga hendak mengikuti unjuk rasa aliansi BEM SI di Jakarta.
Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar, pihaknya menemukan indikasi bahwa para remaja itu dibayar untuk mengikuti unjuk rasa tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.