Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah 6 Orang, Total 92 Remaja Mau Ikut-ikutan Demo 11 April Diamankan Polres Tangerang

Kompas.com - 11/04/2022, 22:15 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota kembali mencegat enam remaja yang diduga hendak mengikuti unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Dengan demikian, total ada 92 remaja yang diamankan Polres Metro Tangerang Kota, setelah ada 86 remaja yang diamankan sebelumnya.

"Sekarang bertambah jadi 92 (remaja yang diamankan), kami masih terus identifikasi," ujar Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin, melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Diamankan Polisi di Pamulang, Pelajar Mengaku Mau Ikut Demo untuk Senang-senang

Dia mengatakan, enam remaja itu ditangkap saat hendak berangkat dari wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota ke lokasi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR.

Menurut Komarudin, enam remaja itu sengaja berangkat pada sore hari saat kondisi unjuk rasa di Jakarta berujung ricuh.

"(Diamankan) saat persiapan berangkat. Iya, sore (berangkat) karena memang indikasinya mereka menunggu situasi agak ramai di Jakarta, baru nanti mereka akan meluncur sebagai massa cair," kata dia.

Komarudin mengungkapkan, dari enam remaja yang diamankan terakhir, ada yang berstatus pelajar dan bukan pelajar.

Baca juga: Polisi Selidiki Kemungkinan Massa Pelajar Digerakkan Aktor Intelektual untuk Ikut Demo

Kelompok remaja itu, berdasarkan pemeriksaan, tidak memiliki alasan yang jelas untuk mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta.

"Status mereka ada yang sebagian pelajar ada sebagian lagi yang memang sudah putus sekolah. Yang dapat dipastikan, mereka tidak jelas tujuannya ke Jakarta," kata dia.

Mereka yang terakhir diamankan, usai digeledah, tak membawa senjata tajam.

Namun, mereka membawa atribut seperti bendera sekolah masing-masing dan bendera merah putih.

"Tidak, tidak ada yang bawa sajam. Namun, atributnya yang dibawa mirip seperti apa yang ditampilkan pada saat aksi di Jakarta ya, bendera merah putih, bendera STM, dan sebagainya," tutur Komarudin.

Baca juga: Kapolda Metro Akan Umumkan Pengeroyok Ade Armando: Jika Tak Serahkan Diri, Kami Tangkap!

Sementara itu, unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPR/MPR berakhir ricuh.

Aksi saling dorong dan melempar botol terjadi usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco, dan Lodewijk pergi meninggalkan massa aksi.

Salah satu korban dari kericuhan sore ini adalah pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando.

Ade diduga menjadi korban pengeroyokan saat massa ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com